Menteri Digital Takuya Hirai menegaskan, "Koreksi diperlukan jika tidak pantas."
Hirai juga mengakui menerima laporan kebocoran data privasi LINE tersbeut.
"Kami menerima laporan setelah diselidiki secara menyeluruh oleh Komisi Perlindungan Informasi Pribadi, dan jika kami menilai itu tidak pantas, kami akan memperbaikinya segera."
"Berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Informasi Pribadi, diperlukan persetujuan dari orang atau operator bisnis Jepang untuk memberikan data kepada pihak ketiga asing. Ada pernyataan untuk mengonfirmasi apakah sistem yang setara dengan tindakan telah diambil dengan benar. Dengan mengingat hal ini, saya ingin mengkonfirmasi fakta lebih lanjut dan mengambil tindakan yang sesuai," kata Sekretaris Jenderal Fukuura dari Komisi Perlindungan Informasi Pribadi.
Baca juga: Pertama Kali Jepang Keluarkan Perintah Pemendekan Jam Restoran, Pelanggaran Denda 300.000 Yen
Baca juga: PM Jepang Akan Fokuskan Promosi Lewat Media Sosial bagi Anak Muda
Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato mengomentari, "Konfirmasikan fakta dan tanggapi dengan tepat dan cepat."
"Risiko berantai pasokan dapat terjadi dalam berbagai proses, dan ketika mengadakan sistem, pemerintah akan mengambil tindakan seperti menahan diri dari pengadaan jika risiko tersebut tidak dapat dihilangkan. Kami mendesak setiap perusahaan untuk merespons dengan memberikan informasi yang ada sampai mendetil."
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan tak disangka adanya penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com
Berita terkini lainnya seputar Jepang