Hormati pandangan konsensus publik kita yang luar biasa.
Di pesta makan malam, para teroris ini memakai tuksedo," tulisnya Minggu (28/3/2021).
Baca juga: Lagi, Sembilan Demonstran di Myanmar Tewas, Inggris dan AS Jatuhkan Sanksi pada Bisnis Militer
Baca juga: Jaringan Rahasia Bantu Ratusan Polisi Myanmar Melarikan Diri ke India
Sebelumnya, pada Sabtu (27/3/2021), militer mengadakan parade dan mendengar pidato dari Min Aung Hlaing.
Dia mengatakan, dirinya ingin "menjaga demokrasi", tetapi juga memperingatkan adanya "tindakan kekerasan."
Dalam acara tersebut, hadir pula perwakilan dari Rusia, Cina, India, Pakistan, Bangladesh, Vietnam, Laos, dan Thailand.
Kabar Terbaru
Pada Minggu (28/3/2021) kemarin, keluarga korban mengadakan pemakaman untuk kerabatnya yang tewas dibunuh oleh militer Myanmar sehari sebelumnya.
Satu di antaranya adalah keluarga Kyaw Win Maung.
Kyaw Win Maung tewas setelah ditembak mati di Mandalay.
Ada pula Aye Ko, ayah empat anak, yang turut menjadi korban tewas.
Keluarganya menyelenggarakan kebaktian untuk Aye Ko.
"Kami diberitahu oleh para tetangga bahwa Aye Ko ditembak dan dilempar ke dalam api," kata seorang kerabat kepada AFP via BBC.
"Dia satu-satunya yang memberi makan keluarga, kehilangan dia adalah kerugian besar bagi keluarga," imbuhnya.
Baca juga: Demonstran Antikudeta Myanmar Lakukan Serangan Diam Usai Bocah 7 Tahun Tewas Tertembak Militer
Baca juga: Bocah 7 Tahun Ini Jadi Korban Termuda yang Ditembak Mati Tentara Myanmar, Ia Tewas di Pangkuan Ayah
Di kota Bago, seorang pelajar berusia 20 tahun juga menjadi korban tembak militer Myanmar.