Nasib Pemerintah Afghanistan
Dilansir Reuters, kabar rencana Biden mengumumkan penarikan pasukan membuat komunitas intelijen AS prihatin dengan nasib pemerintah Afghanistan.
"Pemerintah Afghanistan akan berjuang untuk menahan Taliban jika koalisi menarik dukungan," kata pihak AS, yang dikirim ke Kongres.
"Kabul terus menghadapi kemunduran di medan perang, dan Taliban yakin bisa mencapai kemenangan militer," tambahnya.
Biden ingin mempertahankan 2.500 tentara di Afghanistan sampai lewat tenggat waktu 1 Mei, tetapi para pejabat menyarankan pasukan dapat sepenuhnya berangkat sebelum 11 September.
Jumlah pasukan AS di Afghanistan mencapai puncaknya pada 2011 dengan total lebih dari 100.000 personel.
Perang Afghanistan
Rencana Biden untuk menarik Pasukan AS pada 11 September menjadi sorotan.
Pasalnya, 11 September adalah tanggal yang simbolis, di mana 20 tahun lalu terjadi penyerangan Menara Kembar World Trade Center oleh Al-Qaeda.
Setelah itu Presiden George W. Bush memerintahkan Perang Melawan Terorisme dengan misi menangkap Osama bin Laden, pendiri Al-Qaeda.
Baca juga: 12 Teroris Jawa Timur yang Ditangkap Densus 88 Kerap Disebut Kelompok Fahim, Terafiliasi Alqaeda
Perang ini telah merenggut 2.400 nyawa militer Amerika Serikat dan menghabiskan USD 2 triliun.
Pasukan AS melacak dan membunuh pemimpin al-Qaeda, Osama bin Laden di Pakistan pada 2011 selama kepresidenan Barack Obama.
Pasukan AS meninggalkan Irak pada 2011 di bawah kepemimpinan Obama.
Namun dikerahkan kembali saat kepresidenan Donald Trump sebagai respons atas ancaman ISIS.
Berita lain terkait Afghanistan
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Ika)