"Setidaknya kami kehilangan gedung, dan bukan nyawa kami. Setiap bangunan yang dihancurkan akan kami bangun kembali dengan tangan kami sendiri, blok demi blok."
Shurrab berkata tidak ada pembenaran sama sekali untuk menghancurkan bangunan itu dengan "kejam".
"Perusahaan yang pernah menyewa tempat di gedung kehilangan bisnisnya, dan gudang make-up dan pakaian sekarang hilang," katanya.
Menurut Shurrab, penjaga gedung itu juga telah menerima pesan dari Israel yang memberitahunya bahwa dia punya waktu 10 menit untuk mengosongkan tempat itu.
Baca juga: UPDATE: Serangan Pasukan Brigade Al Qassam Tewaskan Tentara Israel di Perbatasan Gaza
Israel kemudian mengirim rudal pelacak untuk menentukan area mana yang nantinya akan ditargetkan rudal F-16.
"Yang sangat aneh adalah ketika rudal ini akhirnya menghantam gedung, tidak ada suara," kata Shurrab. "Sepertinya misil itu bertekanan, dirancang untuk menyedot udara," tambahnya.
"Bangunan itu runtuh dan meratakan deretan toko," lanjut Shurrab, mencatat bahwa "tanpa peringatan apa pun, rudal pengintai juga menargetkan jalan komersial tepat di seberang Shorouq."
Shurrab mengatakan peringatan yang dikirimkan Israel kepada para penghuni gedung dan "rudal peringatan" adalah bagian dari penyiksaan psikologis yang dilakukan terhadap orang-orang Palestina di Gaza.
"Israel tidak peduli (telah) membunuh warga sipil," katanya.
Berita lain terkait Israel Serang Jalur Gaza
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)