TRIBUNNEWS.COM, PALESTINA - Sejak rudal-rudal mulai menghantam kawasan di dekat rumah keluarganya di Jalur Gaza pekan ini, Najwa Sheikh-Ahmad sangat ketakutan untuk tidur.
"Malam-malam sangat menakutkan bagi kami - bagi anak-anak kami," ujar Najwa, ibu lima anak.
"Setiap saat rumahmu bisa jadi kuburanmu," katanya menambahkan.
Sepanjang hari, dia bisa mendengar deru jet tempur Israel yang terbang di atas, bersamaan dengan suara ledakan rudal dan bom.
"Semuanya berguncang di sekitar kami. Dan kami juga gemetar karena kami sangat takut," katanya.
Dia adalah salah satu dari banyak penduduk di Israel dan Gaza yang dicekam ketakutan, ketika kelompok militan Palestina dan pasukan Israel terus melakukan baku tembak, dan saat kekerasan di jalanan antara orang-orang Yahudi dan warga Arab Israel meletus di banyak kota di Israel.
Baca juga: Tank-tank Israel Mulai Serang Jalur Gaza
Sejauh ini sedikitnya 83 orang telah tewas di Gaza dan tujuh orang di Israel.
BBC mewawancarai dua orang ibu, satu orang Palestina, satu orang Yahudi IsraelĀ yang terjebak dalam pertempuran terburuk di kawasan itu selama bertahun-tahun.
'Tidak mudah menyembunyikan ketakutanmu'
Ketika ratusan rudal Israel menghantam Gaza pada Rabu malam, keluarga Najwa Sheikh-Ahmad berlindung di ruangan tengah lantai pertama rumah mereka.
Ketakutan bom berikutnya bakal meluluhlantakkan rumahnya sangatlah menakutkan, ujar Najwa.
"Anda mungkin setiap saat akan terkena serangan bom, menargetkan rumahmu atau menargetkan lingkungan tempat tinggalmu," katanya.
"Ini kemungkinan mengubah tempat di mana Anda seharusnya aman menjadi kuburan bagi Anda dan anak-anak Anda, bagi mimpi-mimpimu, bagi segala kenanganmu, bagi segalanya."