"Saya dibangunkan tengah malam, melihat dia (Meghan) menangis di bantalnya. Itu memilukan."
"Aku memegangnya. Kami berbicara. Dia menangis, dan menangis, dan menangis," jelas Harry.
"Wawancara itu nyata, otentik, dan mudah-mudahan pengalaman kami sangat berhubungan dengan banyak orang di seluruh dunia, meskipun kami berada di posisi yang unik," ungkapnya.
2. Meninggalkan jeratan kerajaan
"Perasaan terjebak dalam keluarga, tidak ada pilihan untuk pergi. Akhirnya, ketika saya membuat keputusan itu untuk keluarga saya, saya masih diberi tahu bahwa 'Anda tidak dapat melakukan ini'," kata Harry.
Harry juga menerangkan, pindah ke Amerika Serikat merupakan hal yang menakutkan baginya.
Namun, keputusan tersebut adalah yang terbaik untuk keluarga kecilnya.
"Saya pikir kami telah melakukan hal yang sangat baik. Dan saya tidak menyesal."
"Sangat menyedihkan, tapi saya sama sekali tidak menyesal karena sekarang saya berada di tempat di mana saya merasa seolah-olah saya seharusnya berada sejak empat tahun lalu," tegasnya.
Baca juga: Penghormatan William dan Harry untuk Pangeran Philip: Pria Luar Biasa dan Humoris
3. Kematian Putri Diana
Harry berusia 12 tahun saat sang ibu, Putri Diana, tewas kecelakaan.
Ia mengaku, dirinya dan Pangeran William sama-sama syok.
"Saya merasa seperti keluar dari tubuh saya dan berjalan untuk melakukan apa yang diharapkan (orang-orang) dari saya," ujar Harry.
Harry juga mengungkapkan, dirinya hanya menunjukkan sepersepuluh emosinya kepada semua orang dari emosi yang ia miliki, saat mengiringi jasad sang ibu menuju tempat pemakaman.