Setelah pihak berwenang melafalkan putusan bersalah, suara dua belas tembakan terdengar.
Tubuh tak bernyawa Lee kemudian dibawa ke suatu tempat, ungkap sumber Daily NK.
Laporan menyebutkan istri, putra, dan putri Lee pingsan di tempat, di mana mereka berdiri di barisan depan area eksekusi.
Pejabat kementerian keamanan negara kemudian membawa mereka dan memasukkannya ke dalam truk kargo dengan jendela berjeruji untuk diangkut ke kamp tahanan politik.
"Tetangga keluarga itu langsung menangis ketika mereka melihat empat penjaga keamanan menjemput istri Lee yang pingsan dan memasukkannya ke dalam van seperti koper," lapor sumber yang diperoleh Daily NK.
"Tetapi mereka harus menutup mulut mereka dan menangis diam-diam agar tidak ketahuan memiliki belas kasihan terhadap seorang reaksioner."
Lee dilaporkan telah mengaku perbuatannya tersebut.
Pihak berwenang kini memburu siapa saja orang yang membeli video itu dari Lee.
CD dan USB tersebut diyakini dijual dengan harga Rp71 ribu hingga Rp171 ribu.
Sekarang ada sekitar 20 orang lagi yang juga dituduh menjual musik dan film Korea Selatan.
Mereka sedang dalam proses penuntutan.
Eksekusi atas perilaku anti-sosialis diatur dalam "undang-undang pemikiran anti-reaksioner" tahun lalu.
"Saat ini, jika Anda ketahuan menonton video Korea Selatan, Anda menerima hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati, jadi tidak ada yang tahu siapa yang akan dieksekusi selanjutnya," kata sumber itu.
"Anda dapat menerima hukuman tujuh tahun hanya karena tidak melaporkan seseorang."