"Kami tidak akan pernah jatuh untuk trik ini dan menyerang satu sama lain," katanya.
Baca juga: Menlu AS Memulai Misi Timur Tengah, Berharap Dapat Percepat Gencatan Senjata Israel-Hamas
Baca juga: Israel dan Hamas Saling Klaim Kemenangan Saat Gencatan Senjata
Secara terpisah, pada Rabu Menlu Inggris, Dominic Raab, mengatakan di Twitter bahwa Inggris menjanjikan bantuan darurat $ 4,5 juta kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Bantuan ini ditujukan untuk Jalur Gaza yang baru digempur Israel dengan serangan udara selama 11 hari.
Otoritas kesehatan Palestina mencatat ada 254 korban meninggal dunia di Gaza termasuk diantaranya 66 anak.
Sedikitnya 12 orang, termasuk dua anak, tewas di Israel akibat serangan roket Hamas dan kelompok bersenjata lainnya yang berbasis di Gaza.
Sebelumnya, Uni Eropa meningkatkan bantuan untuk Palestina sebesar $ 9,8 juta.
Sebagai informasi, Partai Fatah, yang mendominasi PA dan dipimpin Presiden Mahmoud Abbas, bentrok dengan Hamas selama bertahun-tahun.
Hamas mengusir Fatah dari Gaza pada 2007 setelah Hamas memenangkan pemilu 2006 hingga akhirnya faksi ini memerintah sebagian Tepi Barat yang tidak diduduki Israel.
Diketahui, kekerasan selama 11 hari di Gaza terjadi pascapenyerangan Israel kepada jemaah Palestina di Masjid Al Aqsa, Yerusalem dan melukai ratusan orang.
Peperangan meletus pada 10 Mei, ketika Hamas menembakkan roket-roketnya menuju Israel.
Konflik di Yerusalem juga berkaitan dengan ancaman penggusuran warga Palestina di Yerusalem Timur untuk ditinggali penduduk Yahudi.
Baca juga: HNW: Urusan Palestina Adalah Amanat Pembukaan UUD NRI 1945
Baca juga: Kunjungi Kairo, Menlu AS Bahas Gencatan Senjata Israel dan Palestina di Gaza
Berita terkait Israel Serang Jalur Gaza
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)