Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Untuk mencegah kesalahan dan kecelakaan dalam vaksinasi virus corona, Kota Toda, Prefektur Saitama, telah memulai inisiatif untuk merangkum kasus kesalahan yang terjadi secara nasional dan meminta profesional medis menggunakan petunjuk kumpulan data kecelakaan vaksinasi itu agar tidak terjadi di kota tersebut.
"Buku Kasus Kecelakaan" yang dibuat oleh Kota Toda pada akhir Mei diduga merupakan kumpulan kasus di mana sebenarnya terjadi kesalahan pada enam item seperti tanggal kedaluwarsa vaksin dan penanganan jarum suntik, berdasarkan informasi yang dilaporkan. Hal-hal itu kemudian dirangkum jadi satu buku pedoman.
"Dari jumlah kasus tersebut, ada kasus di mana suhu di dalam lemari es naik dan 20 kali vaksinasi akhirnya terbuang. Penyebabnya adalah adaptor yang menghubungkan kabel daya longgar," ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (31/5/2021).
Selain itu, dalam kasus di mana seorang pria disuntik dua kali sehari di tempat vaksinasi massal, penyebabnya tidak cukup dikonfirmasi oleh meja informasi.
Baca juga: Cakupan Vaksinasi Lansia Rendah, Kemenkes Dorong Provinsi Lain Tiru DKI Jakarta
Selain itu, ada kasus di mana konsentrasi saat mengencerkan vaksin dengan saline fisiologis tidak benar.
Kota Toda akan mengirimkan buku kasus ini melalui email ke institusi medis yang bekerja sama dengan vaksinasi, agar tak terjadi lagi di masa depan.
Hal ini berarti mengumpulkan informasi dari negara dan prefektur dan memperbarui isinya.
"Saya ingin Anda membaca apa yang terjadi di pemerintahan daerah lain untuk mencegahnya agar tidak terjadi lagi," tambah sumber di Pemda Toda.
Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.