"Berdasarkan temuan baru-baru ini dari INSACOG (Indian SARS-CoV-2 Genomic Consortia), Kementerian Kesehatan telah memperingatkan dan memberi tahu Maharashtra, Kerala dan Madhya Pradesh mengenai varian Delta Plus dari Covid-19 yang ditemukan di negara-negara bagian ini," tulis pernyataan kementerian pada Rabu (23/6/2021).
INSACOG adalah konsorsium badan medis dan ilmiah utama India, termasuk Dewan Penelitian Medis India dan Dewan Penelitian Ilmiah dan Industri.
Konsorsium tersebut tidak hanya ditugaskan untuk mengurutkan seluruh genom virus, tetapi juga memberikan masukan tepat waktu tentang langkah-langkah respons kesehatan masyarakat yang tepat untuk diterapkan oleh negara bagian.
Dilansir Al Jazeera, pejabat kesehatan India telah mengidentifikasi tiga karakteristik varian Delta Plus.
"Yang pertama meningkatkan transmisibilitas, yang kedua lebih mengikat reseptor sel paru-paru, dan ada potensi pengurangan respons antibodi," kata salah satu pejabat kementerian, Elizabeth Puranam.
Baca juga: India Laporkan 22 Kasus Varian Corona Delta Plus, Berikut 8 Negara yang Terpapar Mutasi Varian Delta
Varian Delta Plus telah terbentuk karena mutasi varian Delta atau varian B.1.617.2, yang pertama kali ditemukan di India dan diyakini sebagai penyebab gelombang kedua virus yang ganas di negara tersebut.
Akibatnya, para ahli sempat khawatir hingga memperingatkan varian Delta Plus dapat memicu gelombang ketiga Covid-19.
Kementerian Kesehatan India juga mengatakan, varian Delta Plus juga telah teridentifikasi setidaknya di sembilan negara, termasuk Inggris, Amerika Serikat, Jepang, Rusia, India, Portugal, Swiss, Nepal, dan China.
(Tribunnews.com/Maliana)
Simak Berita lain Terkait Varian Delta Plus