TRIBUNNEWS.COM - Presiden sementara Mali, Assimi Goita jadi sasaran penikaman setelah salat Idul Adha di masjid besar Ibu Kota Bamako pada Selasa (20/7/2021).
"Penyerang segera dikuasai oleh keamanan."
"Investigasi sedang berlangsung," kata Kantor Kepresidenan dalam sebuah postingan di Twitter, dikutip dari Al Jazeera.
Menurut laporan wartawan AFP, Goita langsung dibawa pergi.
Lebih lanjut AFP melaporkan melihat darah di lokasi penikaman presiden ini, meskipun tidak jelas siapa yang terluka.
Seorang pejabat di Kantor Kepresidenan kemudian mengatakan kepada AFP bahwa Goita aman dan sehat.
Baca juga: Komite Hak Anak PBB: 75 Anak Tewas, 1.000 Orang Ditahan Sejak Kudeta Myanmar 1 Februari 2021
Baca juga: Sebuah Buku Ungkap Jenderal Top AS Ketakutan Trump Berencana Lakukan Kudeta
Presiden tiba di kamp militer Kati, di luar Kota Bamako, di mana pengamanan telah diperkuat, menurut keterangan pejabat itu.
Dua sumber militer juga mengatakan bahwa Goita tidak terluka setelah serangan itu.
Insiden tersebut terjadi saat imam masjid meminta jamaah untuk keluar dan melihat proses penyembelihan hewan kurban.
Menteri Agama Mamadou Kone mengatakan kepada AFP bahwa ada seorang pria yang mencoba membunuh presiden dengan pisau, namun berhasil diamankan.
Sementara itu direktur Masjid, Latus Toure menyebut pelaku sempat menyerang presiden namun pisaunya salah sasaran dan melukai orang lain.
Assimi Goita (37) bulan lalu dilantik sebagai presiden sementara Mali, setelah perebutan kekuasaan selama sembilan bulan.
Pada Agustus 2020, Kolonel Goita memimpin kudeta militer untuk menggulingkan Presiden Ibrahim Boubacar Keita.
Diketahui Presiden Boubacar banyak mendapat protes dari massa anti-pemerintah karena kegagalan mengatasi krisis keamanan dan dugaan korupsi.