Polisi juga dikerahkan di sekitar parlemen, mencegah demonstran mengaksesnya.
Di Tunis pada hari Minggu, polisi menggunakan semprotan merica terhadap pengunjuk rasa yang melemparkan batu dan meneriakkan slogan-slogan menuntut Perdana Menteri Mechichi mundur dan parlemen dibubarkan.
Saksi mata mengatakan pengunjuk rasa menyerbu atau mencoba menyerbu kantor Ennahdha di Monastir, Sfax, El Kef dan Sousse, sementara di Tozeur mereka membakar markas lokal partai.
Ennahdha, yang dilarang sebelum revolusi, telah menjadi partai yang paling sukses secara konsisten sejak 2011 dan anggota pemerintahan koalisi berturut-turut. (Tribunnews.com/Aljazeera/Hasanah Samhudi)