Baca juga: Dapat Somasi Moeldoko Soal Pengadaan Ivermectin dan Impor Beras, Begini Tanggapan ICW
Peringatan departemen kesehatan mengatakan 85 persen penelepon memiliki gejala ringan.
Tetapi ada satu orang yang diinstruksikan untuk mencari evaluasi lebih lanjut karena jumlah ivermectin dikonsumsi.
Sebelumnya, National Institutes of Health mengatakan sebagian besar penelitian tentang penggunaan ivermectin terhadap Covid-19 memiliki "keterbatasan yang signifikan".
Mereka mengatakan tidak ada cukup bukti untuk merekomendasikan ivermectin atau pun menentang penggunaan obat itu dalam pandemi.
Melalui situs resminya, FDA mengatakan bahwa ivermectin "bukan anti-virus".
FDA menyebut mengkonsumsi obat itu dalam dosis besar berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan serius.
Baca juga: ICW Diharap Klarifikasi Pernyataannya Soal Relasi Moeldoko - Produsen Obat Ivermectin
Baca juga: PROFIL Otto Hasibuan, Lawyer yang Digandeng Moeldoko Terkait Tuduhan Ambil Untung dari Ivermectin
Meskipun ivermectin paling sering digunakan pada hewan, FDA mengatakan obat tersebut telah disetujui dalam dosis yang lebih kecil pada manusia.
Obat itu digunakan untuk mengobati dua kondisi yang disebabkan oleh cacing parasit.
Ini 4 hal yang perlu diketahui tentang ivermectin menurut FDA:
1. FDA belum menyetujui ivermectin untuk digunakan dalam mengobati atau mencegah COVID-19 pada manusia.
Tablet ivermectin disetujui pada dosis yang sangat spesifik untuk beberapa cacing parasit, dan ada formulasi topikal (pada kulit) untuk kutu kepala dan kondisi kulit seperti rosacea.