News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik di Afghanistan

Pejabat Senior Taliban: Wanita Tidak Dimasukkan ke Pemerintahan Baru Afghanistan

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah siswi belajar di kelas di Herat, Selasa (17/8/2021), setelah Taliban mengambilalih kekuasaan di Afghanistan. Taliban berjanji akan menghormati hak-hak perempuan, termasuk hak Pendidikan, pekerjaan, dan ketidakharusan menggunakan burqa.

Dalam bocoran itu, ada 24 nama anggota Rahbari Syura (dewan kepemimpinan saat ini) yang disebut-sebut akan masuk dalam pemerintahan baru.

Baca prediksi kabinet Taliban di sini.

Baca juga: Afghanistan: Qatar dan Turki memberi jalan bagi Taliban untuk unjuk gigi di panggung dunia

Baca juga: Kemlu: RI Perlu Pahami Hubungan Taliban dengan ISIS dan Al-Qaeda Sebelum Ambil Sikap

Siapa yang akan Memimpin?

Pemimpin Taliban, Hibatullah Akhundzada. (Afghan Islamic Press via BBC)

Taliban mengonfirmasi pemimpin tertinggi kelompok itu, Hibatullah Akhundzada, akan menjadi otoritas tertinggi Afghanistan, Kamis (2/9/2021).

Sementara itu, akan ada presiden atau perdana menteri yang akan menjalankan Afghanistan di bawah otoritasnya.

Dikutip dari Al Arabiya, Taliban mengatakan diskusi tentang pembentukan pemerintahan baru telah selesai dan mereka akan segera membuat pengumuman.

"Konsultasi tentang pemerintahan baru hampir selesai dan diskusi tentang kabinet juga telah diadakan."

"Pemerintah (berdasarkan hukum) Islam akan kami umumkan," kata anggota komisi budaya Taliban, Anamullah Samangani.

Ia menambahkan, "Tidak ada keraguan tentang kehadiran Panglima Umat (Akhundzada) di pemerintahan."

"Ia akan menjadi pemimpin pemerintahan dan seharusnya tidak ada pertanyaan mengenai hal ini."

Disisi lain, Satu diantara pendiri Taliban, Mullah Baradar, akan memimpin pemerintahan Afghanistan yang baru.

Hal ini disampaikan sumber Taliban dengan syarat anonim pada Jumat (3/9/2021).

Baca juga: Indonesia akan Gunakan Mesin Diplomasi untuk Melihat Sikap Negara Lain terhadap Taliban

Baca juga: Jusuf Kalla Sebut Pemerintahan Taliban Harus Berubah Agar Tak Hancur Sendiri

Dilansir India Today yang mengutip Reuters, Baradar yang mengepalai kantor politik Taliban akan bergabung dengan Mullah Mohammad Yaqoob, putra mendiang pendiri kelompok garis keras itu, dan Sher Mohammad Abbas Stanekzai, dalam posisi senior di pemerintahan, kata tiga sumber.

"Semua pemimpin puncak telah tiba di Kabul, di mana persiapan sedang dalam tahap akhir untuk mengumumkan pemerintahan baru," kata seorang pejabat Taliban.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini