Dalam bocoran itu, ada 24 nama anggota Rahbari Syura (dewan kepemimpinan saat ini) yang disebut-sebut akan masuk dalam pemerintahan baru.
Baca prediksi kabinet Taliban di sini.
Baca juga: Afghanistan: Qatar dan Turki memberi jalan bagi Taliban untuk unjuk gigi di panggung dunia
Baca juga: Kemlu: RI Perlu Pahami Hubungan Taliban dengan ISIS dan Al-Qaeda Sebelum Ambil Sikap
Siapa yang akan Memimpin?
Taliban mengonfirmasi pemimpin tertinggi kelompok itu, Hibatullah Akhundzada, akan menjadi otoritas tertinggi Afghanistan, Kamis (2/9/2021).
Sementara itu, akan ada presiden atau perdana menteri yang akan menjalankan Afghanistan di bawah otoritasnya.
Dikutip dari Al Arabiya, Taliban mengatakan diskusi tentang pembentukan pemerintahan baru telah selesai dan mereka akan segera membuat pengumuman.
"Konsultasi tentang pemerintahan baru hampir selesai dan diskusi tentang kabinet juga telah diadakan."
"Pemerintah (berdasarkan hukum) Islam akan kami umumkan," kata anggota komisi budaya Taliban, Anamullah Samangani.
Ia menambahkan, "Tidak ada keraguan tentang kehadiran Panglima Umat (Akhundzada) di pemerintahan."
"Ia akan menjadi pemimpin pemerintahan dan seharusnya tidak ada pertanyaan mengenai hal ini."
Disisi lain, Satu diantara pendiri Taliban, Mullah Baradar, akan memimpin pemerintahan Afghanistan yang baru.
Hal ini disampaikan sumber Taliban dengan syarat anonim pada Jumat (3/9/2021).
Baca juga: Indonesia akan Gunakan Mesin Diplomasi untuk Melihat Sikap Negara Lain terhadap Taliban
Baca juga: Jusuf Kalla Sebut Pemerintahan Taliban Harus Berubah Agar Tak Hancur Sendiri
Dilansir India Today yang mengutip Reuters, Baradar yang mengepalai kantor politik Taliban akan bergabung dengan Mullah Mohammad Yaqoob, putra mendiang pendiri kelompok garis keras itu, dan Sher Mohammad Abbas Stanekzai, dalam posisi senior di pemerintahan, kata tiga sumber.
"Semua pemimpin puncak telah tiba di Kabul, di mana persiapan sedang dalam tahap akhir untuk mengumumkan pemerintahan baru," kata seorang pejabat Taliban.