Hal ini ia sampaikan lewat pengumuman di Facebook, Minggu (5/9/2021).
Baca juga: Pemimpin Oposisi Serukan Negosiasi untuk Damai, tapi Taliban Ingin Mereka Menyerahkan Diri atau Mati
Baca juga: Taliban Dikabarkan Datangi Rumah ke Rumah, Cari Warga Amerika di Afghanistan
"NRF pada prinsipnya setuju untuk menyelesaikan masalah saat ini dan segera mengakhiri pertempuran dan melanjutkan negosiasi," katanya, mengutip AlJazeera.
"Untuk mencapai perdamaian abadi, NRF siap menghentikan pertempuran dengan syarat bahwa Taliban juga menghentikan serangan dan gerakan militer mereka di Panjshir dan Andarab," imbuhnya, merujuk pada sebuah distrik di provinsi tetangga, Baghlan.
Lebih lanjut, Massoud menyebut sebuah pertemuan besar dari semua pihak dengan majelis ulama bisa diadakan.
Kendati demikian, tidak ada tanggapan segera dari pihak Taliban.
Di hari yang sama, juru bicara NRF mengatakan terjadi bentrokan hebat di Lembah Panjshir, Minggu.
Menurut NRF, mereka mengepung "ribuan teroris" di Khawak Pass dan Taliban meninggalkan kendaraan serta peralatan di daerah Dashte Rewak.
“Sumber di lembah (Panjshir) mengatakan NRF mengklaim telah menangkap sekitar 1.500 Taliban. Rupanya, para pejuang ini dikepung," terang wartawan AlJazeera, Charles Stratford.
“Ada kekhawatiran yang berkembang tentang sekitar 150.000-200.000 orang di dalam lembah. Semua komunikasi terputus."
"Kami juga tahu bahwa Taliban juga telah memutus aliran listrik, jadi sangat sulit untuk mendapatkan verifikasi independen tentang apa yang sebenarnya terjadi, tuturnya.
Namun, juru bicara Taliban, Bilal Karimi, mengatakan bahwa pasukan mereka telah berjuang masuk ke ibu kota provinsi, Bazarak, dan telah merebut sejumlah besar senjata serta amunisi.
Baca juga: Afghanistan: Taliban bubarkan protes kaum perempuan di Kabul
Baca juga: Warga Amerika di Afghanistan Diburu Pejuang Taliban, Didatangi dari Pintu ke Pintu
Tentang Kelompok Panjshir
Lembah Panjshir yang terletak di wilayah Afghanistan timur ini menjadi markas bagi Front Perlawanan Nasional (NRF).
NRF berisi orang-orang dari berbagai etnis, mereka memiliki latar belakang seorang milisi atau mantan anggota pasukan keamanan Afghanistan.