“Beberapa sopir bahkan meninggalkan mobil di pom bensin dan menelepon kami untuk mengambil mobil itu,” ujar Thapakorn.
Thapakorn menambahkan, hantaman pandemi tahun ini memukul koperasi taksi hingga membuat ribuan sopir terpaksa menyerahkan unit mobil yang mereka gunakan untuk mencari nafkah.
Baru-baru ini, kasus penularan Covid-19 baru di Thailand mencapai kurang dari 15.000 kasus.
Angka ini menurun dari puncak kasus yang mencapai angka 23.400 pada pertengahan Agustus lalu.
Sejauh ini, negeri gajah putih itu telah mengonfirmasi 1,4 juta kasus dengan lebih dari 14.000 kematian.
Situasi itu membuat banyak perusahaan taksi terbenam dalam lilitan masalah keuangan. Mereka harus berjuang membayar angsuran pembayaran pembelian armada taksi mereka.
Koperasi taksi Ratchapruk dan Bovorn sendiri berutang sekitar 2 juta baht (atau sekitar Rp860 juta).
Pemerintah Thailand sendiri sejauh ini belum menawarkan bantuan dukungan finansial.
Sumber: Kompas.TV
>