TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi mengumumkan pada hari Senin (11/10/2021), pasukannya berhasil meringkus salah satu pemimpin top ISIS.
Melalui Twitter-nya, Al-Kadhimi menyebut Sami Jasim al-Jaburi, mantan wakil ISIS sekaligus kepala keuangannya, ditangkap oleh pasukan intelijen Irak dalam "operasi eksternal yang kompleks."
Al-Jaburi ditangkap di negara lain, meski Al-Kadhimi tidak menyebutkan di mana negara itu tepatnya.
Dilansir CBS News, Al-Jaburi, yang lahir di Irak pada 1973, adalah wakil dari pemimpin ISIS terdahulu, Abu Bakr al-Baghdadi.
Ia pun diyakini masih dekat dengan komandan ISIS saat ini, Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurashi.
Baca juga: BREAKING NEWS Intelijen Irak Ciduk Sami Jasim al-Jaburi, Tangan Kanan Pemimpin ISIS
Baca juga: ISIS-K Akui Dalangi Teror di Masjid Syiah di Afghanistan, Bomber Ledakkan Diri di Tengah Jemaah
Al-Jaburi ditetapkan sebagai teroris oleh pemerintah AS.
Ada hadiah $ 5 juta yang ditawarkan Departemen Luar Negeri untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.
Pemerintah Irak menganggap Al-Jaburi sebagai tokoh kunci dalam organisasi teroris.
Setelah bergabung dengan ISIS pada hari-hari awal setelah perpecahannya dengan al Qaeda, Al-Jaburi memainkan peran sentral dalam membangun negara de-facto ISIS.
Ia merebut sebagian besar wilayah yang membentang di perbatasan Irak-Suriah antara tahun 2014 dan 2018.
Analis politik dan pakar keamanan Irak, Fadhil Abu Ragheef, mengatakan kepada CBS News, Al-Jaburi adalah wakil tepercaya Abu Bakr al-Baghdadi, mantan pemimpin ISIS yang tewas dalam serangan AS di Suriah pada 2019.
Al-Jaburi pernah ditangkap oleh pasukan AS pada 2005 dan menghabiskan lima tahun di penjara yang dikelola AS di Irak.
Setelah dibebaskan pada 2011, Al-Jaburi kembali bergabung dengan al Qaeda di Irak.
Tetapi pada 2014, ia bergabung dengan ISIS.
Baca juga: Pertemuan Taliban dengan Delegasi Inggris: Bicara soal Jalur Keluar yang Aman hingga Serangan ISIS
Baca juga: Taliban Hancurkan Pangkalan ISIS-K dan Habisi Militan, Balasan atas Bom Masjid