Geng 400 Mawozo, yang terjemahan literalnya adalah "400 pria tidak berpengalaman," mengontrol daerah Croix-des-Bouquets yang mencakup Ganthier.
Mereka melakukan penculikan dan pembajakan mobil serta memeras pemilik bisnis, menurut pihak berwenang.
Baca juga: Migran Haiti Kabur hingga Nekat Naik Lagi ke Pesawat saat Dipulangkan ke Negaranya
Baca juga: Perdana Menteri Haiti Pecat Jaksa yang Menuduhnya Terlibat Pembunuhan Presiden Jovenel Moise
Berita penculikan pertama kali muncul dari pesan suara yang dikirim oleh CAM.
CAM mengatakan para korban sedang dalam perjalanan setelah mengunjungi panti asuhan.
Organisasi yang berbasis di Ohio itu lalu meminta dilakukannya doa segera untuk kelompok yang diculik itu.
"Bergabunglah dengan kami dalam berdoa bagi mereka yang disandera, para penculik, dan keluarga, teman, dan gereja dari mereka yang terkena dampak," kata CAM dalam sebuah pernyataan.
"Sebagai sebuah organisasi, kami menyerahkan situasi ini kepada Tuhan dan percaya kepada-Nya untuk membantu kami melaluinya."
"Semoga Tuhan Yesus dimuliakan dan lebih banyak orang mengenal kasih dan keselamatan-Nya."
Dalam situsnya, CAM menjelaskan misi mereka yaitu menjadi sumber yang dapat dipercaya dan efisien untuk Amish, Mennonite, dan kelompok serta individu Anabaptis konservatif lainnya untuk melayani kebutuhan fisik dan spiritual di seluruh dunia.
Sebuah postingan minggu lalu menyebut CAM memiliki program yang men-sponsori sekolah anak di Haiti, yang disebut menampung 8.600 anak.
Kelompok misionaris ini juga menawarkan kelas Alkitab, menjalankan klinik medis, membantu anak yatim, dan mendistribusikan benih kepada petani, dan lainnya Haiti, menurut laporan tahunannya.
Kasus Penculikan oleh Geng Kembali Marak
Kasus penculikan kali ini menandakan kembalinya lagi kasus penculikan yang dilakukan geng.
Penculikan sempat berkurang dalam beberapa bulan terakhir, setelah Presiden Jovenel Moïse ditembak mati di kediaman pribadinya pada 7 Juli dan gempa berkekuatan 7,2 SR yang menewaskan lebih dari 2.200 orang pada Agustus.