TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden bersumpah bahwa Amerika Serikat akan membela Taiwan jika negara itu diserang oleh China.
Namun, tampaknya itu menyimpang dari kebijakan luar negeri AS yang telah lama dipegang.
Mengutip dari BBC, pada acara balai kota CNN, seorang bertanya kepada Biden, apakah dia bisa bersumpah untuk melindungi Taiwan, dan apa yang akan dia lakukan untuk mengikuti perkembangan militer China.
Biden menjawab, "Ya dan ya."
Dia menambahkan tidak perlu khawatir tentang apakah mereka mampu meningkatkan pertahanan, karena China, Rusia, dan seluruh dunia tahu bahwa AS memiliki militer paling kuat dalam sejarah dunia.
Baca juga: Selamatkan AS dari Gagal Bayar, Presiden Biden Teken RUU Pagu Utang 28,9 Triliun Dolar AS
Baca juga: Biden: FDA dan CDC Akan Putuskan Soal Izin untuk Vaksin Booster J&J Beberapa Minggu Mendatang
Dia kemudian ditanyai untuk kedua kalinya oleh penyiar CNN, Anderson Cooper apakah AS akan datang ke pertahanan Taiwan jika terjadi serangan oleh China.
Biden pun menjawab akan melakukan itu.
"Ya, kami memiliki komitmen untuk melakukan itu," jawab Biden.
Seorang juru bicara Gedung Putih kemudian muncul menolak komentar Biden, mengatakan kepada media AS bahwa AS tidak akan mengubah kebijakan lama.
" (AS) tidak mengumumkan perubahan apa pun dalam kebijakan kami dan tidak ada perubahan dalam kebijakan kami," katanya.
Ini bukan pertama kalinya hal seperti itu terjadi.
Pada bulan Agustus, Biden tampaknya menyarankan sikap yang sama terhadap Taiwan dalam sebuah wawancara dengan ABC News.
Gedung Putih juga mengatakan bahwa kebijakan AS di Taiwan tidak berubah.
AS tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan, tetapi menjual senjata ke Taiwan sebagai bagian dari Undang-Undang Hubungan Taiwan