News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik di Afghanistan

Dikenal Tertutup dan Sempat Dikira Meninggal, Pemimpin Tertinggi Taliban Akhirnya Tampil di Publik

Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin tertinggi Taliban yang kini menguasai Afghanistan, Haibatullah Akhundzada. -- Sosoknya dikenal tertutup hingga sempat dirumorkan telah meninggal dunia, pemimpin Taliban Haibatullah Akhundzada akhirnya tampil di publik.

Bahkan, karena tidak pernah tampil di depan umum, Haibatullah Akhundzada sempat dirumorkan telah meninggal dunia.

Baca juga: Perang rahasia Taliban lawan ISIS di Jalalabad, bagaimana mereka saling bertikai?

Pejuang Taliban Tembaki Kerumunan di Acara Pernikahan

Kelompok bersenjata yang menyebut diri mereka sebagai Taliban menyerang acara pernikahan di bagian timur Afghanistan.

Mereka memerintahkan musik untuk dimatikan.

Tiga orang tewas dalam serangan tersebut, ujar pemerintah Taliban pada Sabtu (30/10/2021), seperti dilansir South China Morning Post.

Juru bicara pemerintahan Taliban, Zabihullah Mujahid berkata dua dari tiga penyerang telah ditangkap.

Taliban menyangkal penyerang itu melakukan aksinya atas nama Taliban.

"Tadi malam (Jumat, 29 Oktober 2021, red), di pernikahan Haji Malang Jan di Desa Shamspur Mar Ghundi Nangarhar, 3 orang menyebut diri mereka sebagai Taliban, menembaki kerumunan acara dan memerintahkan musik agar dimatikan," ujarnya.

"Akibat penembakan itu, setidaknya 3 orang tewas dan beberapa lainnya terluka."

"Dua pelaku sudah diamankan oleh Taliban dan satu orang yang melarikan diri masih dicari."

Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid (tengah) berbicara kepada media di bandara di Kabul pada 31 Agustus 2021, setelah AS menarik semua pasukannya keluar dari negara itu untuk mengakhiri perang 20 tahun. (AFP)

"Para pelaku insiden yang tertangkap, yang menggunakan nama Imarah Islam untuk melakukan permusuhan pribadi mereka, telah diserahkan untuk menghadapi hukum syariah."

Qazi Mullah Adel, juru bicara gubernur Taliban di provinsi Nangarhar, membenarkan insiden itu tetapi tidak memberikan rincian.

Seorang kerabat korban mengatakan para pejuang Taliban melepaskan tembakan saat musik sedang dimainkan.

"Para pemuda itu memainkan musik di ruang terpisah dan tiga pejuang Taliban datang dan menembaki mereka. Dua orang terluka parah," kata saksi itu kepada wartawan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini