Caranya ialah dengan meningkatkan pasokan vaksin di negara-negara berkembang dan meringankan kendala pasokan dan pembiayaan.
Mereka juga berjanji untuk bekerja sama menuju pengakuan vaksin Covid-19 yang dianggap aman dan manjur oleh WHO.
Sebelumnya, muncul keluhan saat pembicaraan puncak dari presiden Rusia Vladimir Putin.
Putin mengeluhkan kurangnya persetujuan internasional untuk vaksin Sputnik V buatan negaranya.
4. Ekonomi Global
Dengan meningkatnya inflasi, didorong oleh lonjakan harga energi, serta kemacetan rantai pasokan yang membebani ekonomi dunia yang masih belum pulih akibat Covid-19, para pemimpin G20 memutuskan untuk tidak tergesa-gesa menghapus stimulus nasional.
"Kami akan terus mempertahankan pemulihan, tidak menarik dini dari langkah-langkah dukungan, sambil menjaga stabilitas keuangan dan keberlanjutan fiskal jangka panjang dan menjaga risiko penurunan dan limpahan negatif," kata mereka.
Mengenai inflasi, G20 mengatakan bank sentral sedang memantau dinamika harga saat ini dengan cermat dan akan bertindak sesuai kebutuhan untuk memenuhi mandat mereka, termasuk stabilitas harga.
Para pemimpin berjanji untuk tetap waspada terhadap tantangan global yang berdampak pada ekonomi, seperti gangguan dalam rantai pasokan.
5. Bantuan Pengembangan
Anggota G20 menetapkan target baru untuk menyalurkan $100 miliar ke negara-negara termiskin.
Bantuan berasal dari dana $650 miliar yang disediakan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) melalui penerbitan baru Special Drawing Rights (SDR).
SDR bukanlah mata uang, tetapi dapat digunakan oleh negara-negara berkembang sebagai mata uang cadangan yang dapat menstabilkan nilai mata uang domestik mereka.
SDR juga daoat diubah menjadi mata uang yang lebih kuat untuk membiayai investasi.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)