TRIBUNNEWS.COM - Kekhawatiran akan munculnya varian baru Covid-19 di Afrika Selatan membuat sejumlah negara membatasi perjalanan dari benua Afrika.
Dilaporkan DW, Uni Eropa mengatakan pada hari Jumat (26/11/2021) akan meminta negara-negara anggota untuk "menghentikan perjalanan udara" dari wilayah Afrika selatan.
Jerman bahkan telah menyatakan Afrika Selatan sebagai "daerah varian virus".
Pada Jumat malam, maskapai penerbangan hanya akan diizinkan untuk mengangkut orang Jerman dari negara itu, kata menteri kesehatan Jens Spahn di Twitter.
14 hari karantina akan diberlakukan untuk semua orang, termasuk mereka yang telah divaksinasi, tambah Spahn.
Pengumuman tersebut mengikuti langkah serupa oleh Inggris, Israel dan Singapura, yang pada hari Jumat memperkenalkan batas perjalanan baru setelah varian baru terdeteksi di Afrika Selatan.
Baca juga: Ahli Virologi Meneliti Varian Virus Corona yang Teridentifikasi di Afrika
Baca juga: Muncul Varian Baru, Singapura Akan Batasi Perjalanan dari 7 Negara Afrika
Inggris mengumumkan akan menangguhkan penerbangan dari Afrika Selatan, Namibia, Lesotho, Botswana, Eswatini dan Zimbabwe dengan segera.
Israel juga akan menghentikan masuknya dari negara-negara tersebut, begitu juga dengan Mozambik.
Orang Israel yang kembali akan diminta untuk dikarantina.
Sementara itu, Jepang telah mengikuti langkah yang sama, memilih untuk memperketat kontrol perbatasan untuk pelancong dari Afrika selatan.
Afrika Selatan Mengkonfirmasi 22 Kasus Varian B.1.1.529
Masih dilansir DW, Jumat (26/11/2021), Institut Nasional untuk Penyakit Menular (NICD) Afrika Selatan mengkonfirmasi bahwa ada 22 kasus yang dikonfirmasi dari varian B.1.1.529.
Jumlah itu kemungkinan bisa bertambah.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa varian itu adalah salah satu "varian yang sedang dipantau."