“Kementerian Kesehatan memandang kemunculan varian baru ini dengan serius dan kami akan meningkatkan pengawasan genomik, termasuk pada individu yang datang dari negara-negara yang telah melaporkan kasus varian baru ini,” ujar Khairy dikutip dari Free Malaysia Today.
“Pengawasan genomik berkelanjutan dilakukan oleh konsorsium yang terdiri dari Kementerian Kesehatan, Institut Penelitian Medis (IMR), Kementerian Sains, Teknologi dan Inovasi, serta Kementerian Pendidikan Tinggi,” tambahnya.
Varian baru Covid-19 atau Omricon, diketahui pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan, dan kini juga terdeteksi di Hong Kong dan Israel.
Beberapa ahli meyakini varian baru itu lebih mewabah, dan resisten terhadap imunitas.
Mutasi varian baru ini dideskripsikan sebagai yang terburuk, karena memiliki 32 kali mutase.
Dua kali dari jumlah yang dimiliki varian Delta, yang mengizinkan virus untuk menginfeksi sel, lebih cepat menyebar dan menghindari kemanjuran vaksin sehingga menimbulkan ancaman yang lebih besar.
Sumber: Kompas.TV/Tribunnews.com