TRIBUNNEWS.COM - Varian baru Covid-19, Omicron yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan telah menyebar hingga berujung pembatasan perjalanan di sebagian besar negara dunia.
Dilaporkan Reuters, pada Senin (29/11/2021), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa varian Omicron berpotensi menyebabkan lonjakan infeksi Covid-19 yang tinggi.
Di sisi lain, penutupan serentak yang dilakukan banyak negara saat ini membayangi pemulihan ekonomi setelah dilanda pandemi selama 2 tahun.
Diketahui, varian Omicron atau B.1.1.529 pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan.
Baca juga: Penjelasan Kemenkes soal Varian Omicron, dari Tingkat Keparahan hingga Dampak pada Efikasi Vaksin
Baca juga: Pemerintah Antisipasi Virus Corona Varian Omicron Tidak Meledak Seperti di Eropa
Varian ini memiliki sejumlah besar mutasi yang beberapa di antaranya mengkhawatirkan.
Setidaknya 17 negara dan wilayah telah mengkonfirmasi kasus varian Omicron, menurut analisis dan data yang dikumpulkan oleh CNN.
Spanyol dan Austria sama-sama melaporkan kasus pertama varian Omicron dalam 24 jam terakhir.
Sementara Jerman mengkonfirmasi infeksi pertamanya tanpa riwayat perjalanan ke luar negeri.
Berikut daftar negara yang mengonfirmasi kasus varian Omicron per Senin (29/11/2021) waktu AS atau Selasa (30/11/2021) pukul 10.20 WIB:
1. Australia
2. Austria
3. Belgium
4. Botswana
5. Kanada
6. Republik Ceko
7. Denmark
8. Jerman
9. Hongkong
10. Israel
11. Italia
12. Belanda
13. Portugal
14. Afrika Selatan
15. Spanyol