TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 4.000 penerbangan dibatalkan di seluruh dunia pada Minggu (2/1/2022).
Lalu, lebih dari setengahnya adalah penerbangan Amerika Serikat (AS).
Ini menambah jumlah gangguan perjalanan akhir pekan masa liburan karena cuaca buruk dan lonjakan varian Omicron.
Berdasarkan situs web pelacakan penerbangan, FlightAware.com, ada lebih dari 2.400 penerbangan masuk, berangkat dari atau penerbangan domestik di AS yang dibatalkan pada pukul 20.00 GMT, pada Minggu (2/1/2022).
Baca juga: Akibat Cuaca Buruk, 2.600 Penerbangan Awal Tahun di AS Dibatalkan
Baca juga: Awak Kabin Terpapar Omicron, JetBlue Airways Batalkan 1.280 Jadwal Penerbangan
Melansir Reuters, secara global, lebih dari 11.200 penerbangan ditunda.
Di antara maskapai dengan pembatalan terbanyak adalah SkyWest (SKYW.O) dan SouthWest (LUV.N) , dengan masing-masing 510 dan 419 pembatalan, FlightAware menunjukkan.
Liburan Natal dan Tahun Baru biasanya merupakan waktu puncak untuk perjalanan udara, tetapi penyebaran varian Omicron yang sangat menular telah meningkatan infeksi COVID-19.
Maskapai penerbangan pun terpaksa membatalkan jadwal karena pilot dan awak kabin dikarantina.
Agen transportasi di seluruh Amerika Serikat juga menangguhkan atau mengurangi layanan karena kekurangan staf terkait virus corona.
Baca juga: Wanita Chicago Diisolasi di Toilet Pesawat setelah Terdeteksi Positif Covid-19 di Tengah Penerbangan
Baca juga: Dampak Omicron, Maskapai di Amerika Serikat Batalkan 800 Penerbangan
Meningkatnya kasus COVID AS telah menyebabkan beberapa perusahaan mengubah rencana untuk menambah jumlah karyawan yang bekerja dari kantor mereka mulai Senin.
Otoritas AS mencatat setidaknya 346.869 virus corona baru pada Sabtu (1/1/2022), menurut penghitungan Reuters.
Jumlah kematian AS dari COVID-19 naik setidaknya 377 menjadi 828.562.
Awak kabin maskapai penerbangan AS, pilot, dan staf pendukung enggan bekerja lembur selama liburan, meskipun ada tawaran insentif keuangan yang besar.
Baca juga: Dua Petugas Bandara Soekarno-Hatta Positif Covid-19 Varian Omicron
Baca juga: Cegah Omicron, Menkes: 110 Ribu Kamar di RS Masih Tersedia untuk Pasien Covid-19
Banyak yang takut tertular COVID-19 dan tidak menyambut prospek berurusan dengan penumpang yang sulit diatur, kata beberapa serikat pekerja maskapai penerbangan.
Pada bulan-bulan sebelum liburan, maskapai merayu karyawan untuk memastikan staf yang solid, setelah merumahkan atau memberhentikan ribuan pekerja selama 18 bulan terakhir karena pandemi membuat industri tertatih-tatih.
Berita lain terkait Omicron
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)