News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Memasuki 2022, Lebih dari 4.000 Penerbangan Dibatalkan karena Merebaknya Omicron

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelancong memeriksa informasi penerbangan di Bandara Internasional Los Angeles di Los Angeles, California, pada 24 Desember 2021. - Lebih dari 2.000 penerbangan telah dibatalkan dan ribuan tertunda di seluruh dunia karena varian Omicron yang sangat menular mengganggu perjalanan liburan. Menurut situs pelacakan Flightaware.com pada 1540 GMT pada hari Jumat, total 2.118 penerbangan telah dibatalkan di seluruh dunia, termasuk 500 penerbangan yang berasal dari atau menuju ke bandara AS, dan lebih dari 5.700 tertunda. (Photo by DAVID MCNEW / AFP)

TRIBUNNEWS.COM -  Lebih dari 4.000 penerbangan dibatalkan di seluruh dunia pada Minggu (2/1/2022).

Lalu, lebih dari setengahnya adalah penerbangan Amerika Serikat (AS).

Ini menambah jumlah gangguan perjalanan akhir pekan masa liburan karena cuaca buruk dan lonjakan varian Omicron.

Berdasarkan situs web pelacakan penerbangan, FlightAware.com, ada lebih dari 2.400 penerbangan masuk, berangkat dari atau penerbangan domestik di AS yang dibatalkan pada pukul 20.00 GMT, pada Minggu (2/1/2022).

Baca juga: Akibat Cuaca Buruk, 2.600 Penerbangan Awal Tahun di AS Dibatalkan

Baca juga: Awak Kabin Terpapar Omicron, JetBlue Airways Batalkan 1.280 Jadwal Penerbangan

Pelancong check-in di John F. Kennedy International Airpot di New York, pada 24 Desember 2021. - Lebih dari 2.000 penerbangan telah dibatalkan dan ribuan tertunda di seluruh dunia karena varian Omicron yang sangat menular mengganggu perjalanan liburan. (Photo by Yuki IWAMURA / AFP) (AFP/YUKI IWAMURA)

Melansir Reuters, secara global, lebih dari 11.200 penerbangan ditunda.

Di antara maskapai dengan pembatalan terbanyak adalah SkyWest (SKYW.O) dan SouthWest (LUV.N) , dengan masing-masing 510 dan 419 pembatalan, FlightAware menunjukkan.

Liburan Natal dan Tahun Baru biasanya merupakan waktu puncak untuk perjalanan udara, tetapi penyebaran varian Omicron yang sangat menular telah meningkatan infeksi COVID-19.

Maskapai penerbangan pun terpaksa membatalkan jadwal karena pilot dan awak kabin dikarantina.

Agen transportasi di seluruh Amerika Serikat juga menangguhkan atau mengurangi layanan karena kekurangan staf terkait virus corona.

Baca juga: Wanita Chicago Diisolasi di Toilet Pesawat setelah Terdeteksi Positif Covid-19 di Tengah Penerbangan

Baca juga: Dampak Omicron, Maskapai di Amerika Serikat Batalkan 800 Penerbangan

Pelancong memeriksa informasi penerbangan di Bandara Internasional Los Angeles di Los Angeles, California, pada 24 Desember 2021. - Lebih dari 2.000 penerbangan telah dibatalkan dan ribuan tertunda di seluruh dunia karena varian Omicron yang sangat menular mengganggu perjalanan liburan. Menurut situs pelacakan Flightaware.com pada 1540 GMT pada hari Jumat, total 2.118 penerbangan telah dibatalkan di seluruh dunia, termasuk 500 penerbangan yang berasal dari atau menuju ke bandara AS, dan lebih dari 5.700 tertunda. (Photo by DAVID MCNEW / AFP) (AFP/DAVID MCNEW)

Meningkatnya kasus COVID AS telah menyebabkan beberapa perusahaan mengubah rencana untuk menambah jumlah karyawan yang bekerja dari kantor mereka mulai Senin.

Otoritas AS mencatat setidaknya 346.869 virus corona baru pada Sabtu (1/1/2022), menurut penghitungan Reuters.

Jumlah kematian AS dari COVID-19 naik setidaknya 377 menjadi 828.562.

Awak kabin maskapai penerbangan AS, pilot, dan staf pendukung enggan bekerja lembur selama liburan, meskipun ada tawaran insentif keuangan yang besar.

Baca juga: Dua Petugas Bandara Soekarno-Hatta Positif Covid-19 Varian Omicron

Baca juga: Cegah Omicron, Menkes: 110 Ribu Kamar di RS Masih Tersedia untuk Pasien Covid-19

Ilustrasi Covid-19 Varian Omicron. (KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo)

Banyak yang takut tertular COVID-19 dan tidak menyambut prospek berurusan dengan penumpang yang sulit diatur, kata beberapa serikat pekerja maskapai penerbangan.

Pada bulan-bulan sebelum liburan, maskapai merayu karyawan untuk memastikan staf yang solid, setelah merumahkan atau memberhentikan ribuan pekerja selama 18 bulan terakhir karena pandemi membuat industri tertatih-tatih.

Berita lain terkait Omicron

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini