Freitas telah melihat bahaya pada Maret 2012 dan memposting gambar pada saat itu menunjukkan retakan yang terlihat di sepanjang area ngarai yang runtuh pada hari Sabtu.
Gambar itu menjadi viral dan Freitas hari ini berkata: "Ketika saya melihat rekaman kecelakaan itu, saya langsung mengenali tempat itu."
Freitas mengatakan dia yakin tahun ini singkapan akan lebih tidak stabil karena permukaan air tampak lebih rendah, memperlihatkan lebih banyak permukaan batu yang tidak didukung.
Tim penyelamat menemukan tiga mayat lagi dari danau pada hari Minggu (9/1/2022), meningkatkan jumlah korban tewas menjadi 10 dalam bencana yang melukai lebih dari 32 wisatawan.
Baca juga: Apa yang Terjadi di Kazakhstan? Begini Awal Mula Terjadinya Kerusuhan dan Bagaimana Respons Rusia
Baca juga: Myanmar: Aung San Suu Kyi Divonis 4 Tahun Penjara karena Miliki Walkie-Talkie
Kepala Polisi Marcos Pimenta mengatakan ada kemungkinan beberapa orang hilang setelah kecelakaan itu.
Korban dibawa ke kota Passos, di mana petugas koroner bekerja untuk mengidentifikasi mereka.
Pekerjaan itu sulit karena dampak energi tinggi dari batu pada para pelaut, kata seorang pejabat polisi sipil regional, Marcos Pimenta.
Dia mengatakan satu korban telah diidentifikasi sebagai Julio Borges Antunes yang berusia 68 tahun.
(Tribunnews.com/Yurika)