"Selain itu, karena strain Omicron sering ditularkan ke orang-orang muda dan anak-anak, kami menyerukan inokulasi kepada orang-orang di atas 12 tahun, dan anak-anak di bawah 12 tahun harus melalui prosedur yang diperlukan dan sebanyak mungkin kepada mereka yang menginginkannya. Inokulasi akan segera dimulai," kata dia.
Baca juga: Jepang Dukung Operasi Kebebasan Navigasi AS ke Sekitar Laut China Selatan
PM Kishida mencontohkan, jika jumlah orang yang terinfeksi meningkat, beban kerja puskesmas dan pemerintah daerah yang berkoordinasi akan menjadi lebih berat.
Di samping mendorong pengembangan jaringan berlapis yang tidak bergantung pada puskesmas dengan memanfaatkan IT.
Perdana Menteri Kishida sendiri akan bertanggung jawab untuk setiap prefektur.
"Kami akan meminta gubernur untuk bekerja sama dengan tenaga medis untuk segera meningkatkan sistem sebagai sebuah tim."
"Selain memperkuat sistem puskesmas, di daerah yang penyebaran infeksi strain Omicron dengan cepat, efisiensi kerja akan ditingkatkan berdasarkan landasan ilmiah seperti memprioritaskan penyelidikan epidemiologi aktif dan beralih ke sistem surveilans seperti analisis genom," ujarnya.
Dengan demikian diharapkan akan mengamankan sistem respons segera yang diperlukan.
"Dengan meningkatnya jumlah orang yang terinfeksi, jumlah orang yang tidak masuk kerja dan penutupan sekolah akan meningkat, dan kami meminta perusahaan dan pemerintah daerah mempersiapkan rencana kelangsungan bisnis, seperti memperluas kerja jarak jauh untuk mempertahankan kegiatan sosial," kata PM Kishida.
Selain itu, mengenai pendidikan sekolah, selain mempersiapkan pelajaran online saat sekolah ditutup, kesempatan untuk mengikuti ujian dengan ujian ulang dan meminta langkah-langkah fleksibel seperti memungkinkan untuk mendaftar setelah April 2022.
"Yang penting adalah menyelamatkan nyawa orang-orang. Ini adalah perang melawan virus yang tidak dikenal, tetapi dengan persiapan yang cukup, tanpa terlalu takut, semua orang akan bekerja sama. Saya ingin mengatasi situasi ini sebaik mungkin," kata Perdana Menteri Kishida kepada wartawan.
Menteri Pertahanan Nobuo Kishi mengungkapkan pihaknya telah menginstruksikan jajaran Kementerian Pertahanan untuk mempersiapkan pendirian tempat inokulasi vaksin corona skala besar oleh Pasukan Bela Diri.
"Saya pikir situasi pendirian tempat inokulasi di setiap pemerintah daerah tidak begitu maju seperti yang diharapkan. Jadi kami secara aktif mendorong pendirian, tetapi kami juga sedang mempertimbangkan seberapa besar tempat inokulasi seharusnya dilakukan," kata Menteri Nobou Kishi.
Pusat vaksinasi skala besar untuk vaksin corona yang dioperasikan oleh Pasukan Bela Diri didirikan di dua lokasi, Tokyo dan Osaka, pada Mei 2021 dan telah melakukan vaksinasi lebih dari 1,96 juta kali secara total.
Operasi itu selesai pada akhir November tahun lalu.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.