TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel dan Badan Pertahanan Rudal AS mengatakan bahwa mereka berhasil menguji sistem pertahanan rudal Arrow-3 Israel di luar atmosfer pada Selasa (18/1/2022).
Departemen Pertahanan Israel mengeluarkan pernyataan bahwa tes itu dilakukan di Israel tengah dan juga termasuk Israel Aerospace Industries dan angkatan udara negara itu.
Sistem Arrow dan pencegat Arrow-3 dirancang untuk mencegat rudal balistik di luar atmosfer, jauh dari warga sipil.
Uji coba hari Selasa melibatkan dua rudal yang ditembakkan ke sasaran yang sama.
Sistem ini adalah sistem pertahanan rudal jarak jauh Israel yang paling canggih.
Baca juga: Korea Akui Uji Coba Rudal Taktis Kemarin, Berhasil Hantam Sebuah Pulau Yang Jadi Sasaran
Baca juga: Tanggapi Uji Coba Rudal Korea Utara, AS Sempat Perintahkan Pendaratan Pesawat Untuk Berjaga-jaga
Beberapa ahli berspekulasi bahwa sistem tersebut juga dapat digunakan untuk mencegat dan menghancurkan satelit.
"Selangkah demi selangkah, pembangunan demi pembangunan, kami mempertahankan kemampuan Israel untuk mempertahankan diri dari ancaman yang muncul," kata Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari UPI.
Dalam ancaman nyata terhadap Iran, Gantz mengatakan tes Arrow memastikan kemampuan Israel untuk mengambil tindakan secara bebas.
“Kami menjaga kemampuan Israel untuk mempertahankan diri terhadap ancaman yang berkembang di kawasan dan memungkinkan kebebasan operasi ofensif Israel melawan musuh-musuhnya, dari pemahaman bahwa pertahanan terbaik memungkinkan serangan yang paling efektif,” katanya, seperti dilansir dari The Times of Israel.
Baik Amerika Serikat dan Israel terus-menerus memperhatikan program senjata nuklir Iran dan kemampuan Teheran untuk meluncurkan rudal balistik.
Baca juga: Penjelasan Kemenlu RI Soal Pemberitaan Jerusalem Post yang Sebut Delegasi Indonesia Datang ke Israel
Baca juga: Israel Serang Hamas, Sehari Setelah Roket Diluncurkan dari Gaza
Sistem Arrow 3 adalah bagian dari sistem pertahanan rudal multi-level Israel yang lebih besar.
“Eksperimen terobosan ini merupakan lompatan teknologi lain dalam kemampuan pembentukan pertahanan untuk regenerasi dan beradaptasi dengan ancaman yang muncul di arena regional dan di medan perang masa depan,” ujar Brigjen Daniel Gould mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Di Luar Atmosfer
Kepala Organisasi Pertahanan Rudal Kementerian Pertahanan Moshe Patel mengatakan bahwa uji coba untuk melihat kemampuan terobosan sistem pertahanan rudal, terutama dalam susunan deteksi, peluncuran, dan pencegatan.