TRIBUNNEWS.COM - Israel merobohkan rumah keluarga Palestina yang dihuni 18 orang.
Pasukan Israel telah menghancurkan rumah sebuah keluarga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki.
Penggusuran dilakukan beberapa hari setelah keluarga tersebut mencoba mencegah pembongkaran dengan mengancam akan meledakkan rumah tersebut.
Sejumlah besar polisi Israel dan pasukan khusus menyerbu rumah Salhiyeh dan mengepung daerah sekitarnya pada pukul 3 pagi, Rabu (19/1/2022).
Dilansir Al Jazeera, pasukan bersenjata berat mendobrak masuk ke rumah saat mereka tidur dan menyerang anggota keluarga, menangkap enam dari mereka termasuk kepala rumah tangga, Mahmoud Salhiyeh.
Setidaknya 18 warga Palestina lainnya yang hadir di rumah dalam solidaritas dengan keluarga juga ditangkap.
Pembongkaran dimulai saat adzan subuh sekitar pukul 5 pagi saat hujan badai di salah satu malam terdingin musim dingin tahun ini.
Baca juga: Krisis Iklim Dekatkan Israel dan Yordania Melalui Perjanjian Air
Baca juga: Berita Foto : Warga Palestina Pertahankan Rumahnya dari Aksi Penggusuran Israel
Keluarga yang terdiri dari 18 orang itu kini kehilangan tempat tinggal.
Pihak berwenang Israel telah membenarkan pembongkaran untuk membangun sekolah pendidikan khusus bagi penduduk lingkungan tersebut.
Anggota keluarga Yasmeen Salhiyeh mengatakan, pasukan Israel memutus aliran listrik ke rumah mereka dan menembakkan tabung gas air mata di dalam dan sekitar rumah.
Dia mengatakan, sekitar 50 petugas menggerebek rumah dan mulai memukuli orang-orang dari keluarga itu.
"Mereka juga menyerang bibi saya," katanya.
“Mereka menarik ayah saya keluar dari tempat tidur, memukulinya bersama saudara laki-laki dan sepupu saya,” sebelum menangkap mereka “tanpa memberi mereka kesempatan untuk mengenakan pakaian”, katanya.
Yasmeen menambahkan, pasukan Israel menembakkan peluru berlapis karet ke para aktivis dan jurnalis yang berusaha mencapai tempat pembongkaran, yang menyebabkan beberapa orang terluka.