News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

4 Negara Dukung Gencatan Senjata Rusia dan Ukraina, Rusia akan Hadiri Pertemuan Diplomatik di Berlin

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara dari Layanan Penjaga Perbatasan Negara Lituania berpatroli di perbatasan dengan Belarusia dekat desa Kurmelionys, Lituania, Jum'at (21 Januari 2022). Selama kunjungan peserta konferensi menteri tentang kontrol perbatasan eksternal Uni Eropa yang berlangsung di Vilnius. (PETRAS MALUKAS / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengatakan Rusia akan menghadiri pertemuan diplomatik di Berlin.

Sebelumnya, Amerika Serikat telah menolak permintaan Rusia untuk melarang Ukraina bergabung dengan NATO, di tengah desas desus penyerangan Rusia terhadap Ukraina.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, memberi tanggapan resmi kepada Rusia atas tuntutannya untuk menyelesaikan krisis Ukraina.

Blinken tidak memberikan konsesi, tetapi mengatakan bahwa ia menawarkan Rusia "jalan diplomatik yang serius ke depan, maka harus Rusia memilihnya".

Menurut keterangan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan Presiden Vladimir Putin sekarang akan menilai tanggapan Blinken.

Sementara dokumen (yang disampaikan oleh AS dalam koordinasi dengan aliansi militer NATO) tidak membahas "perhatian utama" Rusia tentang perluasan aliansi.

Sementara itu juru bicara presiden Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia tidak akan terburu-buru melakukan penilaian, dengan mengatakan mereka membutuhkan waktu untuk menganalisis tanggapan tersebut.

Baca juga: Rusia dan Ukraina Sepakat Gencatan Senjata Permanen Harus Dipatuhi Tanpa Syarat

Klaim dari Vladimir Putin

Dalam gambar yang disediakan oleh kantor berita Sputnik, Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota pemerintah melalui konferensi video di kediaman negara bagian Novo-Ogaryovo di luar Moskow, pada 24 Desember 2021. (Sputnik / AFP)

Sebelumnya, Presiden Vladimir Putin mengklaim kekuatan Barat menggunakan aliansi untuk mengepung Rusia, dan dia ingin NATO menghentikan kegiatan militernya di Eropa timur.

Putin telah lama berargumen, AS melanggar jaminan yang dibuat pada tahun 1990 bahwa NATO tidak akan memperluas ke timur.

Namun, NATO menolak klaim Rusia dan mengatakan hanya sejumlah kecil negara anggotanya yang berbatasan dengan Rusia, dan itu adalah aliansi pertahanan.

Topik yang disorot Rusia adalah permintaan NATO untuk mengesampingkan kemungkinan Ukraina dan lainnya bergabung dengan NATO.

Dalam beberapa pekan terakhir, Rusia telah mengumpulkan sejumlah besar pasukan di perbatasan Ukraina.

Pasukan Rusia tersebut dilihat oleh negara-negara Barat sebagai persiapan untuk kemungkinan invasi, namun Rusia menyangkalnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini