Blinken mengatakan tanggapan AS membuat tujuan menjadi lebih jelas, termasuk kedaulatan Ukraina dan haknya untuk memilih menjadi bagian dari aliansi keamanan seperti NATO.
"Seharusnya tidak ada keraguan tentang keseriusan tujuan kami dalam hal diplomasi, dan kami bertindak dengan fokus dan kekuatan yang sama untuk memperkuat pertahanan Ukraina dan mempersiapkan tanggapan cepat bersatu untuk agresi Rusia lebih lanjut," katanya seperti dikutip BBC.
“Terserah Rusia untuk memutuskan bagaimana menanggapinya. Kami siap dengan cara apa pun."
Sekretaris negara AS, mengatakan AS telah mengirim tiga pengiriman bantuan militer minggu ini, termasuk rudal Javelin dan persenjataan anti-baju besi, bersama dengan ratusan ton amunisi dan peralatan.
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui Soal Krisis Ukraina-Rusia, Mengapa Ada Konflik?
Pembicaraan Rahasia
Blinken juga membantah adanya keretakan atau perbedaan pendapat antara AS dan sekutu Eropanya.
Menurut keterangan Blinken, NATO telah menyiapkan serangkaian proposalnya sendiri yang sepenuhnya memperkuat proposal AS dan sebaliknya.
Namun dokumen AS tidak akan dipublikasikan.
"Diplomasi memiliki peluang terbaik untuk berhasil jika kami menyediakan ruang untuk pembicaraan rahasia," kata Blinken.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan dokumen aliansi juga telah dikirim ke Moskow.
Dia bersedia mendengarkan kekhawatiran Rusia, karena semua negara memiliki hak untuk memilih pengaturan keamanan mereka sendiri.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, sebelumnya pada hari Rabu, mengatakan Stoltenberg tidak melihat kenyataan, ketika ditanya tentang NATO apakah meningkatkan kehadirannya di dekat perbatasan Rusia.
"Anda tahu, saya sudah lama berhenti melihat pernyataannya," kata Lavrov kepada pers di parlemen Rusia, yang disiarkan langsung di media sosial.
Rusia Akan Hadiri Pertemuan di Berlin