TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah atlet mengeluhkan aturan Covid-19 di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
Dilansir BBC, kontingan dari Swedia meminta agar pertandingan ski lintas alam diadakan lebih awal untuk melindungi atlet dari suhu beku.
Sebelumnya, atlet Swedia bernama Frida Karlsson terlihat gemetar dan hampir pingsan di akhir skiathlon 7,5km+7,5km putri pada Sabtu (5/2/2022).
Di bawah aturan Federasi Ski Internasional, kompetisi tidak diperbolehkan berlangsung saat suhu turun di bawah -20°C (-4°F).
Suhu mencapai -13°C saat Karlsson berlaga pada Sabtu lalu.
Baca juga: Masa Depan Olimpiade Musim Dingin dan Krisis Iklim
Baca juga: Berita Foto : Meriahnya Pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022
Namun, Ketua Tim Swedia, Anders Bystroem mengatakan kepada wartawan bahwa suhu mendekati -31°C dengan mempertimbangkan angin dingin.
"Kami memiliki batas dingin, tetapi saya tidak tahu apakah mereka juga mengukur efek angin," kata Bystroem kepada kantor berita Reuters, Minggu (6/2/2022).
Masalah saat Isolasi Covid-19
Sejumlah kasus Covid-19 dari atlet hingga ofisial tim muncul di tengah Olimpiade Beijing.
China sebenarnya telah menerapkan protokol kesehatan ketat untuk mencegah adanya kasus virus corona selama festival olah raga ini.
Mereka melarang penonton asing, melarang penjualan tiket ke masyarakat umum, hingga menempatkan media, atlet, dan pengamat di area gelembung yang berbeda.
Siapapun yang memasuki salah satu dari gelembung ini harus sudah divaksinasi penuh atau sudah menjalani 21 hari karantina.
Menurut aturan di China, orang yang bergejala Covid-19 akan dibawa ke rumah sakit yang ditunjuk, sementara orang tanpa gejala bisa menjalani isolasi.
Mereka yang terinfeksi akan diisolasi sampai hasil tes negatif dua kali dalam 24 jam.