News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Mengapa Rusia Akui Kemerdekaan Wilayah Separatis Ukraina?

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Inza Maliana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di Kremlin di Moskow pada 21 Februari 2022.

TRIBUNNEWS.COM - Ketegangan antara Rusia dan Ukraina dengan pemerintah Barat meningkat tajam pada Senin (21/2/2022) ketika Presiden Rusia, Vladimir Putin mengakui Donetsk dan Luhansk sebagai negara merdeka.

Tak hanya itu, Rusia juga telah memerintahkan pasukannya ke wilayah tersebut.

Donetsk dan Luhansk merupakan wilayah yang memisahkan diri yang dipegang di Ukraina timur oleh pemberontak pro-Rusia.

Kedua wilayah memisahkan diri dari kendali pemerintah Ukraina pada tahun 2014.

“Saya menganggap perlu untuk membuat keputusan yang seharusnya sudah dibuat sejak lama untuk segera mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LNR),” kata Putin, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.

Langkah Rusia tersebut dikutuk oleh negara-negara Barat pada pertemuan maraton Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di mana banyak pembicara memperingatkan invasi Rusia ke Ukraina.

Baca juga: Presiden Vladimir Putin Tempatkan Pasukan Rusia di Wilayah Separatis Ukraina

Baca juga: Rusia Lakukan Invasi ke Ukraina, Perdamaian Telah Terkubur

Amerika Serikat juga menanggapi dengan melarang warga melakukan bisnis dengan wilayah pemberontak dan memperingatkan sanksi lebih lanjut, seperti yang dilakukan sekutu lainnya.

Pengumuman Putin datang ketika lebih dari 100.000 tentara Rusia tetap ditempatkan di perbatasan Ukraina, dengan puluhan ribu lainnya mengambil bagian dalam latihan di negara tetangga Belarusia.

Hal itu terjadi di tengah tuduhan serangan oleh militer Ukraina terhadap posisi pemberontak, yang memicu kekhawatiran bahwa Rusia akan campur tangan di perbatasan atas nama pemberontak dan melancarkan kampanye di luar wilayah yang telah dikuasai oleh separatis.

Ukraina membantah berada di balik serangan itu.

Meskipun undang-undang yang secara resmi mengakui DPR dan LNR belum disahkan oleh Dewan Federasi, majelis tinggi parlemen Rusia, masalah tersebut dapat diselesaikan paling cepat Selasa.

Putin juga menginstruksikan tentara Rusia untuk bertindak sebagai penjaga perdamaian untuk “republik” yang baru diakui, di mana dia sebelumnya menggambarkan situasinya sebagai “genosida”.

Lebih rumit lagi, kedua "republik rakyat" yang memproklamirkan diri juga mengklaim sisa wilayah Donetsk dan Luhansk sebagai wilayah mereka, di luar tempat yang sudah mereka kendalikan.

Apakah ini berarti pasukan Rusia akan berusaha untuk mendorong lebih jauh ke Ukraina, melewati garis depan yang sudah ada sebelumnya, belum diketahui.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini