News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

POPULER Internasional: Tentara Rusia di Wilayah Separatis Ukraina | Iran Kembalikan Vaksin Buatan AS

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berita populer Internasional, di antaranya Presiden Rusia Vladimir Putin mengirimkan pasukan ke wilayah separatis Ukraina.

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengirimkan pasukan ke wilayah separatis Ukraina setelah mengakui kemerdekaan wilayah tersebut.

Buntut aksi tersebut, Jerman menghentikan persetujuan pipa gas Nord Stream 2.

Di Amerika Serikat, seekor anjing bertemu lagi dengan pemiliknya setelah berpisah selama 12 tahun.

Sementara itu, Iran mengembalikan 820.000 dosis vaksin virus corona yang disumbangkan oleh Polandia karena vaksin itu diproduksi di AS.

Berikut berita populer Internasional selengkapnya.

1. Vladimir Putin Kirim Tentara 'Perdamaian' ke Wilayah Ukraina yang Pro-Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukannya ke Donetsk dan Luhansk (Donbass) di Ukraina pada hari Senin (21/2/2022), beberapa jam setelah ia secara resmi mengakui kemerdekaan dua wilayah yang pro-Rusia itu.

Pengiriman pasukan itu dipandang sebagai aksi eskalasi lainnya dalam konflik antara Ukraina dan Rusia, NBC News melaporkan.

Meski begitu, Putin menyebut tentara yang dikirimnya itu hanya bertugas menjaga perdamaian.

Ketegangan sudah meningkat setelah Putin mengakui secara formal kemerdekaan 2 wilayah Ukraina yang didukung Rusia.

Dalam pidato yang disiarkan televisi Senin malam, Putin menyebut Ukraina sebagai bagian sejarah Rusia yang diambil secara tidak sah dan sekarang dijalankan oleh "rezim boneka" yang dikendalikan oleh AS dan Barat.

Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Akui Kemerdekaan Republik Donbass

Baca juga: AS Sebut Rusia Sudah Buat Daftar Orang-orang Ukraina yang akan Ditangkap atau Dibunuh

"Ukraina bukan hanya negara tetangga. Mereka adalah bagian dari budaya kita," katanya.

Menekankan bahwa Ukraina telah merobohkan beberapa patung era Soviet, ia memperingatkan Kyiv, "Anda ingin dekomunisasi? Kami akan menunjukkan kepada Anda seperti apa itu."

Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di Kremlin di Moskow pada 21 Februari 2022. (Alexey NIKOLSKY / Sputnik / AFP)

Putin kemudian menandatangani dekrit yang secara resmi mengakui Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk yang memerdekakan diri.

Kedua wilayah itu telah dikendalikan oleh separatis yang didukung Rusia sejak 2014.

Bentuk Provokasi

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Jerman Setop Persetujuan Pipa Gas Nord Stream 2, Buntut Rusia Kerahkan Pasukan ke Ukraina

Kanselir Jerman, Olaf Scholz mengumumkan bahwa Jerman menghentikan proses sertifikasi pipa gas Nord Stream 2 dari Rusia, Selasa (22/2/2022).

Langkah ini dilakukan Berlin sebagai tanggapan atas meningkatnya ketegangan di Ukraina yang disebabkan Rusia.

"Kedengarannya teknis, tetapi ini adalah langkah administratif yang diperlukan sehingga tidak ada sertifikasi pipa dan tanpa sertifikasi ini, Nord Stream 2 tidak dapat mulai beroperasi," kata Scholz.

Diketahui pada Senin (21/2/2022), Presiden Rusia, Vladimir Putin secara resmi mengakui kemerdekaan dua wilayah separatis di Ukraina timur.

Baca juga: Rusia Akui Kemerdekaan Donetsk dan Luhansk, Vladimir Putin Kirim Pasukan ke Ukraina Timur

Baca juga: Sebut Invasi Rusia ke Ukraina Telah Dimulai, Inggris Siap Jatuhkan Sanksi

Tindakan ini semakin menambah ketegangan dan ancaman invasi kepada Ukraina.

Bahkan Putin juga telah memerintahkan pasukannya melintasi perbatasan ke dua wilayah separatis, yakni Donetsk dan Luhansk dengan dalih 'menjaga perdamaian'.

Selain Jerman, sejumlah negara Barat lainnya juga mulai menjatuhkan sanksi kepada Rusia.

Apa itu Nord Stream 2 dan kenapa dipermasalahkan?

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa gas alam tidak akan mengalir melalui pipa Nord Stream 2 dari Rusia ke Jerman, jika Moskow menginvasi Ukraina. (CNN)

Nord Stream adalah sistem pipa gas alam lepas pantai di Eropa, yang mengalir di bawah Laut Baltik dari Rusia ke Jerman.

Dilansir DW, Konstruksi proyek pipa ini telah selesai, tetapi masih membutuhkan sertifikasi peraturan dari otoritas Jerman sebelum gas dapat dikirimkan. 

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Seekor Anjing Ditemukan Pemiliknya setelah Hilang Selama 12 Tahun, Sempat Dianggap Sudah Mati

Seekor anjing bertemu lagi dengan pemiliknya setelah berpisah selama lebih dari 1 satu dekade.

Anjing betina bernama Zoey itu menghilang pada tahun 2010 tak lama setelah ia diadopsi oleh sebuah keluarga.

Tahun 2022, hampir 12 tahun setelahnya, Zoey akhirnya ditemukan.

Dilansir CBS News, Kantor Sheriff San Joaquin di California AS awalnya menerima telepon tentang seekor anjing yang terlantar.

Anjing itu tampak tidak sehat dan ditinggalkan di halaman rumput seseorang di luar Stockton.

"Kami mendapat telepon bahwa sebuah SUV hitam membuang seekor anjing di properti wanita ini," kata Petugas Layanan Hewan Brandon Levin.

Levin kemudian memeriksa microchip pada anjing tersebut.

Ia memindai chip, yang berisi alamat anjing dan informasi kepemilikan.

Levin terkejut mengetahui Zoey sudah dilaporkan hilang pada tahun 2010 lalu.

Microchip Zoey sudah sangat tua sehingga pada tahun 2015, data mencantumkannya "sudah mati."

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Iran Kembalikan 820 Ribu Dosis Vaksin Covid-19 'Buatan AS' yang Disumbangkan oleh Polandia

ILUSTRASI vaksinasi (Freepik)

Iran telah mengembalikan 820.000 dosis vaksin virus corona (Covid-19) yang disumbangkan oleh Polandia karena diproduksi di Amerika Serikat (AS), Aljazeera melaporkan.

Seorang pejabat kementerian kesehatan, Mohammad Hashemi mengatakan, Polandia menyumbangkan sekitar satu juta dosis vaksin AstraZeneca Inggris-Swedia ke Iran.

Akan tetapi, ketika vaksin diperiksa, Iran menemukan bahwa 820.000 dosis vaksin yang disumbangkan diimpor dari AS.

"Tetapi ketika vaksin tiba di Iran, kami menemukan bahwa 820.000 dosis yang diimpor dari Polandia berasal dari Amerika Serikat," kata Hashemi.

Setelah berkoordinasi dengan duta besar Polandia untuk Iran, akhirnya diputuskan vaksin buatan AS tersebut akan dikembalikan.

Baca juga: Jet Tempur Jatuh di Kawasan Perkotaan Iran, 2 Pilot dan Warga Sipil Tewas

"Setelah berkoordinasi dengan duta besar Polandia untuk Iran, diputuskan bahwa vaksin akan dikembalikan," jelas Hashemi.

Menteri Kesehatan Iran, Bahram Einollah, menulis dalam sebuah surat kepada kepala otoritas bea cukai bahwa meskipun ada jaminan dari Polandia, vaksin itu ternyata berasal dari sumber yang tidak sah.

Dia mengatakan penyedia Polandia telah berjanji akan mengganti vaksin dengan yang dari sumber resmi dan mengambil kembali vaksin yang dikembalikan.

Pada tahun 2020, Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Hosseini Khamenei, yang memiliki keputusan akhir tentang semua masalah negara, menolak segala kemungkinan vaksin AS atau Inggris memasuki negara itu, dan menyebutnya terlarang.

Iran sekarang hanya mengimpor vaksin Barat yang tidak diproduksi di AS atau Inggris.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini