TRIBUNNEWS.COM - Rusia telah meluncurkan serangan militer skala penuh ke Ukraina, Kamis (24/2/2022).
Rusia melakukan serangan udara dan rudal terhadap fasilitas militer Ukraina sebelum pasukan dan tank meluncur melintasi perbatasan dari utara, timur dan selatan.
Militer Ukraina pun telah melawan di berbagai lini.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengatakan dalam video pidato pada Jumat (25/2/2022) pagi bahwa 137 orang, baik prajurit maupun warga sipil, telah tewas dan ratusan lainnya terluka.
Seorang pejabat senior pertahanan Amerika Serikat mengatakan Rusia mungkin berniat merebut Kyiv dan kota-kota penting lainnya untuk pada akhirnya membentuk pemerintahan yang lebih bersahabat.
Baca juga: Joe Biden Tegas Beri Sanksi Ekonomi Terhadap Rusia, Bagaimana Soal Energi?
Baca juga: Agresi Militer Rusia Tewaskan 137 Warga Ukraina, Presiden Zelensky Serukan Wajib Militer
Ketika pasukan Ukraina melawan dan warga sipil menumpuk di kereta dan mobil untuk melarikan diri, para pemimpin AS dan Eropa bergegas menghukum Rusia dengan sanksi keuangan yang kuat.
Sementara NATO bergerak untuk memperkuat sayap timurnya.
Inilah sederet fakta tentang konflik Rusia-Ukraina, dikutip dari Al Jazeera:
Alasan Putin Serang Ukraina
Dalam pidato yang disiarkan televisi ketika serangan itu dimulai, Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan serangan diperlukan untuk melindungi warga sipil di Ukraina timur, di mana pasukan Ukraina dan separatis yang didukung Rusia telah berperang selama hampir delapan tahun.
Pemimpin Rusia itu memperingatkan negara-negara lain bahwa setiap upaya untuk ikut campur di Ukraina akan "mengakibatkan konsekuensi yang belum pernah Anda lihat dalam sejarah".
Putin menuduh AS dan sekutunya mengabaikan tuntutan Rusia untuk memblokir Ukraina agar tidak pernah bergabung dengan NATO dan menawarkan jaminan keamanan kepada Moskow.
Putin mengatakan Rusia tidak bermaksud untuk menduduki Ukraina tetapi berencana untuk "demiliterisasi", sebuah eufemisme untuk menghancurkan angkatan bersenjatanya.
Dia mendesak prajurit Ukraina untuk "segera meletakkan senjata dan pulang".