Diberitakan Al Jazeera, Gedung Putih juga akan menargetkan Peskov, juru bicara Kremlin, yang digambarkan Gedung Putih sebagai "penyedia utama propaganda Putin".
Departemen Kehakiman AS membentuk satuan tugas yang dijuluki "KleptoCapture", awal pekan ini dengan tujuan menghukum "oligarki" Rusia.
"Departemen Kehakiman akan menggunakan semua kewenangannya untuk menyita aset individu dan entitas yang melanggar sanksi ini," kata Jaksa Agung AS, Merrick Garland dalam sebuah pernyataan, Rabu (2/3/2022).
“Kami tidak akan meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat dalam upaya kami untuk menyelidiki, menangkap, dan menuntut mereka yang tindakan kriminalnya memungkinkan pemerintah Rusia untuk melanjutkan perang yang tidak adil ini."
"Biar saya perjelas, jika Anda melanggar hukum kami, kami akan meminta pertanggungjawaban Anda," tegas dia.
Baca juga: Rusia Diduga Telah Mengerahkan 90 Persen Kekuatannya yang Sempat Ditumpuk di Perbatasan Ukraina
Baca juga: Hampir Seluruh Dunia Mengecam Invasi Rusia tapi Masih Ada Negara yang Mendukung Moskow, Siapa Saja?
Awal pekan ini, miliarder Rusia Roman Abramovich mengumumkan niatnya untuk menjual Chelsea Football Club.
Hal ini dilakukan di tengah meningkatnya tekanan pada pengusaha yang terkait dengan Moskow.
Prancis juga menyita kapal pesiar Igor Sechin, CEO perusahaan minyak Rusia Rosneft, ketika kapal itu mencoba meninggalkan pelabuhan Mediterania La Ciotat.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia vs Ukraina