Cerita lain dikatakan oleh seorang warga pinggiran Berlin bernama Matina Wardakas dan suaminya, Timmo Kohlery.
Mereka menyediakan rumahnya untuk ditinggali oleh pengungsi dari Ukraina.
Saat ini, mereka bersama kedua anak perempuannya tinggal bersama empat warga Ukraina.
Keempat warga tersebut bernama Anastasiia bersama dengan anak laki-lakinya, Artemii serta mertua bernama Victoria dan Vladimir.
Namun, suami Anastasiia yang bernama Dimitrii dikabarkan tidak dapat meninggalkan Ukraina karena harus ikut berperang melawan Rusia.
Hal ini membuat Anastasiia tidak dapat menjelaskan kondisi ayahnya ke anak laki-lakinya.
“Ia (Artmeii) terus bertanya setiap saat tentang ayahnya. Di mana ayahnya dan kapan dia bisa melihatnya? Tidak tahu. Aku harap secepatnya,” ujar Anastasiia sambil mengusap air matanya yang menetes.
“Dan ayahku, aku harap dapat melihat secepatnya juga,” imbuhnya.
Sebagai informasi, ayah Anastasiia sedang berusaha untuk melewati perbatasan Ukraina dan pergi ke Jerman secepatnya.
Baca juga: UPDATE Rusia dan Ukraina Sepakati soal Bantuan ke Warga Sipil hingga Zelenskyy Ingin Bertemu Putin
Namun meski dapat pergi meninggalkan Ukraina, keluarga Anastasiia tidak dapat keluar dari perang.
Temannya di Kharkiv sering mengirimkan pesan dalam bentuk video yang menunjukan kerusakan akibat bom milik Rusia dan diarahkan ke rumahnya.
Sementara, cara yang dilakukan Matina dan suaminya, Timmo untuk menampung keluarga Anastasiia adalah dengan memindahkan kamar tidurnya ke kamar anaknya.
Sementara kedua anak perempuan kembarnya, Juna dan Joli harus berbagi kamar tidur.
“Ketika kita mulai membaca berita, kita meyatakan saat ini juga untuk mengajak seseorang ke rumah kita dan memberikan kedamaian,”