News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ancaman Krisis Global Mengintai di Balik Perang Rusia-Ukraina, Dikhawatirkan Berdampak ke Indonesia

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa aksi yang tergabung dalam solidaritas untuk rakyat Ukraina menggelar aksi unjuk rasa didepan Gedung Kedutaan Besar Rusia, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (4/3/2022). Pada aksi tersebut mereka mengecam invasi Rusia di Ukraina yang telah memakan banyak korban. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN

Pertumbuhan yang sangat lambat juga akan sangat terasa di negara yang masih tertinggal dalam upaya pemulihan dari pandemi Covid-19 serta berjuang di tengah gempuran utang dan inflasi.

"Perang telah memperburuk ketidakpastian itu, merugikan orang-orang yang paling rentan di tempat-tempat yang paling rapuh.Terlalu dini untuk mengatakan sejauh mana konflik akan mengubah prospek ekonomi global," ungkap Gill, seperti dikutip Reuters.

Sejauh ini, beberapa negara di Timur Tengah, Asia Tengah, Afrika dan Eropa sangat bergantung pada Rusia dan Ukraina untuk makanan. Dua negara yang tengah berkonflik tersebut menyumbang lebih dari 20% ekspor gandum global.

Menurut Gill, perkiraan Bank Dunia nantinya akan menunjukkan kenaikan harga minyak sebesar 10% yang berlangsung selama beberapa tahun dapat memotong pertumbuhan di negara berkembang pengimpor minyak.

Sebagai catatan, harga minyak naik lebih dari dua kali lipat selama enam bulan terakhir.

"Jika ini berlangsung, minyak bisa memangkas persentase pertumbuhan penuh dari importir minyak seperti China, Indonesia, Afrika Selatan, dan Turki," kata Gill.

Gill menambahkan, Afrika Selatan diperkirakan akan tumbuh sekitar 2% setiap tahun pada 2022 dan 2023 sebelum perang pecah di Eropa.

Sementara Turki seharusnya bisa tumbuh 2%-3%, sedangkan China dan Indonesia masing-masing diprediksi tumbuh 5%.

Krisis Kelaparan

Invasi Rusia ke Ukraina juga dikhawatirkan akan berdampak pada inflasi pangan yang mengarah ke krisis besar-besaran.

Bahkan, efek perang ini berpotensi melampaui pukulan pandemi dan mendorong jutaan orang lagi kelaparan.

Seperti diketahui, Rusia dan Ukraina menyumbang sebagian besar dari pasokan pertanian dunia, mengekspor begitu banyak gandum, jagung, minyak bunga matahari, dan makanan lain sehingga menambah lebih dari sepersepuluh dari semua kalori yang diperdagangkan secara global.

Sekarang, pengiriman dari kedua negara hampir mengering.

Mengutip Bloomberg pada Rabu (9/3/2022), gandum telah naik sekitar 50% dalam dua minggu dan jagung baru saja menyentuh level tertinggi satu dekade.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini