TRIBUNNEWS.COM - Rusia tetap bersikukuh tak melakukan serangan ke Ukraina seperti apa yang banyak disebutkan.
Mereka menyebut telah memberi peringatan sejak awal.
Rusia juga menuding Pentagon memiliki laboratoirum biologi di Ukraina.
Pertemuan antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmyto Kuleba pada Kamis (10/3/2022) tak membuahkan hasil.
Pembicaraan itu tak menghasilkan kesepakatan apapun.
Ukraina tetap bersikukuh tak akan memenuhi tuntutan Rusia.
Setelah pembicaraan tersebut, Sergey Lavrov menegaskan, pihaknya tak berniat menyerang negara lain.
"Kami tidak berencana untuk menyerang negara lain," kata Lavrov dalam pidato yang disampaikan dalam bahasa Rusia di Antalya, Turki, mengutip Newsweek.
Lavrov bahkan tetap bersikukuh negaranya juga tak menyerang Ukraina.
"Kami tidak menyerang Ukraina sejak awal," katanya.
Rusia mengklaim ada ancaman terhadap Federasi Rusia.
Baca juga: JPMorgan Chase & Co Gabung dengan Goldman Sachs Group Inc Mundur dari Rusia
Baca juga: Ukraina dalam Bahaya, Rusia Kerahkan SU-35 & Rudal Kh-31P yang Dirancang Menindas Pertahanan Udara
Baca juga: UPDATE: AS akan Gelontorkan Bantuan Rp194 M, Pasukan Rusia di Dekat Kyiv, 549 Warga Ukraina Tewas
"Kami baru saja menjelaskan berkali-kali bahwa situasinya telah datang bahwa ada ancaman langsung terhadap keselamatan dan keamanan Federasi Rusia,” katanya.
Rusia telah memberikan peringatan sejak awal tentang adanya suatu ancaman.
Namun apa yang diperingatkan Rusia diabaikan.