Sebuah sumber pemerintahan Taliban mengkonfirmasi kepada Reuters bahwa sekolah untuk anak perempuan di Kabul akan ditutup untuk saat ini, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Taliban sedang berusaha untuk menjalankan negara sesuai dengan interpretasinya terhadap hukum Islam sementara pada saat yang sama mengakses miliaran dolar bantuan yang sangat dibutuhkan untuk mencegah kemiskinan dan kelaparan yang meluas.
"PBB di Afghanistan menyesalkan pengumuman yang dilaporkan hari ini oleh Taliban bahwa mereka memperpanjang larangan tanpa batas mereka terhadap siswa perempuan di atas kelas enam yang diizinkan untuk kembali ke sekolah," kata Misi PBB untuk Afghanistan (UNAMA) dalam sebuah pernyataan.
Kuasa Usaha AS untuk Afghanistan, Ian McCary, yang saat ini berbasis di Qatar, mengatakan dalam sebuah tweet bahwa dia sangat terganggu oleh laporan tersebut.
"Ini sangat mengecewakan dan bertentangan dengan banyak jaminan dan pernyataan Taliban," katanya.
(Tribunnews.com/Yurika)