News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Demi Kesepakatan Damai dengan Rusia, Zelensky Siap Bahas Status Wilayah Donbass

Penulis: Nuryanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kanan). Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina siap untuk membahas status netral.

“Poin negosiasi ini dapat dimengerti oleh saya dan sedang dibahas, sedang dipelajari dengan cermat,” ungkapnya, Minggu, dikutip dari NDTV.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpidato di depan Kongres AS melalui tautan video dari Kyiv. Ukraina. (16 Maret 2022). (AFP/Ukraine Presidency/Handout) (AFP/HANDOUT)

Pergeseran Fokus Militer Rusia

Pasukan Rusia di Ukraina telah mengalihkan fokus mereka dari serangan darat yang ditujukan ke ibu kota, Kyiv, menjadi memprioritaskan apa yang disebut Moskow sebagai "pembebasan" wilayah Donbass yang diperebutkan, yang menunjukkan fase baru perang.

Posisi defensif yang diambil baru-baru ini oleh beberapa pasukan Rusia di dekat Kyiv menunjukkan pengakuan akan perlawanan Ukraina yang sangat kuat.

Di sisi lain, pasukan Rusia mungkin bertujuan untuk melanjutkan perang dengan fokus yang lebih sempit, tidak harus sebagai permainan akhir, tetapi sebagai cara untuk berkumpul kembali dari kegagalan awal dan menggunakan Donbass sebagai titik awal baru, kata para analis.

Baca juga: Blinken Sebut Pernyataan Biden Tak Bermaksud Singgung Rezim Rusia, Peskov: Dia Harusnya Jaga Emosi

Baca juga: Qatar dan Saudi Kritik Sikap Standar Ganda Barat, Tetap Netral di Konflik Rusia-Ukraina

Diberitakan Al Jazeera, para pejabat Amerika mengatakan mereka melihat bukti para pembela Ukraina melakukan serangan di beberapa daerah.

Awal pekan ini, Ukraina berhasil menyerang sebuah kapal besar Rusia di pelabuhan di pantai Laut Hitam.

Sementara, wakil kepala staf umum Rusia mengatakan, pasukannya sebagian besar telah mencapai “tujuan utama” dari fase pertama dari apa yang disebut Moskow sebagai “operasi militer khusus” di Ukraina.

Kolonel Jenderal Sergei Rudskoi mengatakan, pasukan Rusia telah "sangat mengurangi" kekuatan tempur militer Ukraina.

Lalu, sebagai hasilnya pasukan Rusia dapat fokus pada upaya utama untuk mencapai tujuan utama, yakni pembebasan Donbass.

Baca juga: Republik Rakyat Lugansk Segera Referendum untuk Bergabung ke Federasi Rusia

Baca juga: Pasukan Rusia Kuasai Kota Pekerja PLTN Chernobyl, 3 Orang Tewas

Polisi Ukraina membawa mayat dari sebuah bangunan perumahan lima lantai yang sebagian runtuh setelah penembakan di Kyiv pada 18 Maret 2022, ketika tentara Rusia mencoba mengepung ibukota Ukraina. (Sergei SUPINSKY / AFP)

Sebagai tanggapan terhadap Rudskoi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy kembali mengimbau Rusia untuk merundingkan diakhirinya perang.

Namun, ia dengan tegas mengatakan Ukraina tidak akan setuju untuk menyerahkan wilayahnya demi perdamaian.

“Integritas wilayah Ukraina harus dijamin,” katanya.

"Artinya, kondisinya harus adil, karena orang-orang Ukraina tidak akan menerimanya jika tidak," jelas dia.

Baca juga: Platform Pertukaran Cryptocurrency Kumpulkan Dana Bagi Warga Ukraina yang Terdampak Invasi Rusia

Baca juga: Zelenskyy: Pasukan Rusia Rusak Setidaknya 59 Situs Spiritual Di Ukraina

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini