Berbicara kepada Rusia, dia mengatakan bahwa mereka “bukan musuh kita” dan mendesak mereka untuk menyalahkan Putin atas sanksi ekonomi berat yang dijatuhkan oleh Barat.
Dia juga memperingatkan Rusia untuk tidak bergerak "seinci" dari wilayah NATO, mengulangi "kewajiban suci" pertahanan kolektif untuk anggota aliansi.
“Kremlin ingin menggambarkan perluasan NATO sebagai proyek kekaisaran yang bertujuan untuk mengacaukan Rusia,” kata Biden.
“NATO adalah aliansi pertahanan yang tidak pernah mencari kehancuran Rusia," sambungnya.
Baca juga: Blinken Sebut Pernyataan Biden Tak Bermaksud Singgung Rezim Rusia, Peskov: Dia Harusnya Jaga Emosi
Baca juga: Qatar dan Saudi Kritik Sikap Standar Ganda Barat, Tetap Netral di Konflik Rusia-Ukraina
Sebelumnya pada hari Sabtu, tak lama setelah bertemu dengan para pengungsi Ukraina, Biden menyebut Putin sebagai "pembantai".
Kremlin telah menjawab dengan mempertanyakan keadaan pikiran pemimpin AS.
Pekan lalu itu menuduh Biden membuat "penghinaan pribadi" terhadap Putin setelah dia menjulukinya sebagai "penjahat perang" dan "diktator pembunuh", dan mengatakan pernyataannya tampaknya didorong oleh iritasi, kelelahan, dan kelupaan.
Dmitry Rogozin, kepala badan antariksa Rusia Roscosmos, mengejek di media sosial bahwa klarifikasi pernyataan terbaru Biden datang dari unit medis Gedung Putih.
Rogozin sebelumnya mencemooh apa yang disebutnya "sanksi Alzheimer" yang dijatuhkan pada Rusia oleh Amerika Serikat atas perang di Ukraina, yang disebut Moskow sebagai operasi militer khusus.
(Tribunnews.com/Yurika)