News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Respons Kremlin Usai Joe Biden Sebut Putin Tak Bisa Tetap Berkuasa

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Joe Biden (Kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (Kanan). Joe Biden mengatakan pemimpin Rusia Vladimir Putin tidak dapat tetap berkuasa.

Berbicara kepada Rusia, dia mengatakan bahwa mereka “bukan musuh kita” dan mendesak mereka untuk menyalahkan Putin atas sanksi ekonomi berat yang dijatuhkan oleh Barat.

Petugas pemadam kebakaran dan prajurit Ukraina berjalan di tengah puing-puing pusat perbelanjaan Retroville, sehari setelah dibom oleh pasukan Rusia di distrik perumahan di barat laut ibukota Ukraina, Kyiv, pada 21 Maret 2022. - Sedikitnya enam orang tewas dalam serangan itu. pengeboman. Enam mayat dibaringkan di depan pusat perbelanjaan, menurut seorang wartawan AFP. Bangunan itu telah terkena ledakan kuat yang menghancurkan kendaraan di tempat parkir dan meninggalkan kawah selebar beberapa meter. (Photo by FADEL SENNA / AFP) (AFP/FADEL SENNA)

Dia juga memperingatkan Rusia untuk tidak bergerak "seinci" dari wilayah NATO, mengulangi "kewajiban suci" pertahanan kolektif untuk anggota aliansi.

“Kremlin ingin menggambarkan perluasan NATO sebagai proyek kekaisaran yang bertujuan untuk mengacaukan Rusia,” kata Biden.

“NATO adalah aliansi pertahanan yang tidak pernah mencari kehancuran Rusia," sambungnya.

Baca juga: Blinken Sebut Pernyataan Biden Tak Bermaksud Singgung Rezim Rusia, Peskov: Dia Harusnya Jaga Emosi

Baca juga: Qatar dan Saudi Kritik Sikap Standar Ganda Barat, Tetap Netral di Konflik Rusia-Ukraina

Sebelumnya pada hari Sabtu, tak lama setelah bertemu dengan para pengungsi Ukraina, Biden menyebut Putin sebagai "pembantai".

Kremlin telah menjawab dengan mempertanyakan keadaan pikiran pemimpin AS.

Pekan lalu itu menuduh Biden membuat "penghinaan pribadi" terhadap Putin setelah dia menjulukinya sebagai "penjahat perang" dan "diktator pembunuh", dan mengatakan pernyataannya tampaknya didorong oleh iritasi, kelelahan, dan kelupaan.

Dmitry Rogozin, kepala badan antariksa Rusia Roscosmos, mengejek di media sosial bahwa klarifikasi pernyataan terbaru Biden datang dari unit medis Gedung Putih.

Rogozin sebelumnya mencemooh apa yang disebutnya "sanksi Alzheimer" yang dijatuhkan pada Rusia oleh Amerika Serikat atas perang di Ukraina, yang disebut Moskow sebagai operasi militer khusus.

(Tribunnews.com/Yurika)

Berita Rusia Vs Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini