News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Amnesty International Sebut Invasi Rusia di Ukraina Pengulangan Perang Suriah

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asap mengepul setelah serangan Rusia di pusat perbelanjaan Retroville dan distrik perumahan Kyiv pada 21 Maret 2022. - Amnesty International menyebut serangan Rusia di Ukraina mirip dengan perang Suriah.

Callamard menyalahkan "kekurangajaran" Rusia pada "sistem internasional yang lumpuh" dan "kelambanan yang memalukan" dari lembaga-lembaga termasuk Dewan Keamanan PBB.

"Dewan Keamanan PBB akan lebih tepat disebut Dewan Ketidakamanan PBB," katanya.

Dia menambahkan bahwa pihaknya telah berulang kali gagal bertindak "secara memadai dalam menghadapi kekejaman" di tempat-tempat seperti Myanmar, Afghanistan, dan Suriah.

5.000 Warga Sipil Mariupol Tewas

Hampir 5.000 orang, termasuk sekitar 210 anak-anak telah tewas di kota Mariupol, Ukraina selatan, sejak awal invasi Rusia.

Jumlah korban tersebut dilaporkan oleh juru bicara walikota, Senin (28/3/2022).

Diketahui, sudah lebih dari satu bulan Rusia membombardir wilayah Ukraina.

Rusia telah menghancurkan kota Mariupol,dan menjebak puluhan ribu penduduk tanpa listrik dan dengan sedikit pasokan.

Mengutip CNA, Kantor Walikota, Vadym Boichenko mengatakan 90 persen bangunan Mariupol telah rusak dan 40 persen hancur, termasuk rumah sakit, sekolah, taman kanak-kanak dan pabrik.

Sekitar 140.000 orang telah meninggalkan kota di Laut Azov sebelum pengepungan Rusia dimulai dan 150.000 telah keluar sejak invasi.

Gambar selebaran ini diterbitkan di akun Telegram gubernur wilayah timur Donetsk Pavlo Kirilenko pada 16 Maret 2022, menunjukkan Teater Drama yang dihancurkan oleh penembakan di Mariupol. (Handout / TELEGRAM / pavlokyrylenko_donoda / AFP)

Sementara 170.000 orang masih berada di sana.

Boichenko, yang tidak lagi berada di Mariupol, mengatakan di televisi nasional pada Senin pagi bahwa sekitar 160.000 warga sipil masih terjebak di kota itu.

"Orang-orang berada di luar garis bencana kemanusiaan," katanya.

"Kita harus mengevakuasi Mariupol sepenuhnya."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini