News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Hasil Nego Rusia-Ukraina di Istanbul Positif, Pertempuran di Sekitar Kiev Bakal Mereda

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas pemadam kebakaran dan prajurit Ukraina berjalan di tengah puing-puing pusat perbelanjaan Retroville, sehari setelah dibom oleh pasukan Rusia di distrik perumahan di barat laut ibukota Ukraina, Kyiv, pada 21 Maret 2022. - Sedikitnya enam orang tewas dalam serangan itu. pengeboman. Enam mayat dibaringkan di depan pusat perbelanjaan, menurut seorang wartawan AFP. Bangunan itu telah terkena ledakan kuat yang menghancurkan kendaraan di tempat parkir dan meninggalkan kawah selebar beberapa meter. (Photo by FADEL SENNA / AFP)

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Rusia "secara drastis" mengurangi aktivitas militernya di dekat Kiev dan Chernigov ketika pembicaraan Rusia- Ukraina memasuki tahap praktis.

Keputusan strategis ini diumumkan Wakil Menteri Pertahanan Alexander Fomin di Moskow, Selasa (29/3/2022).

Fomin sebelumnya menerima briefing perkembangan terbaru dari delegasi Rusia yang dikirim bernegosiasi di Istanbul, Turki.

“Keputusan telah dibuat untuk secara drastis, dalam beberapa kali, mengurangi aktivitas militer ke arah Kiev dan Chernigov,” kata Fomin dikutip Russia Today.

Baca juga: Menhan Rusia Sergei Shoigu Muncul, Tujuan Operasi Militer Rusia ke Ukraina Tercapai

Baca juga: Rusia Temukan Jejak Kekejaman Batalyon Neo-Nazi Azov di Bandara Mariupol

Baca juga: Erdogan: Rusia dan Ukraina Menyepakati 4 Topik yang Dibicarakan dalam Negosiasi

“Kami berharap keputusan penting yang relevan akan diambil di Kiev dan kondisi untuk pekerjaan normal lebih lanjut akan tercipta,” lanjutnya.

Fomin meminta Ukraina untuk sepenuhnya mematuhi Konvensi Jenewa, termasuk yang berkaitan perlakuan manusiawi terhadap tawanan perang Rusia.

Dia menjelaskan keputusan ini diambil karena fakta negosiasi persiapan kesepakatan netralitas dan status non-nuklir Ukraina, serta tentang penyediaan jaminan keamanan ke Ukraina memasuki fase praktis.

Pengurangan aktivitas pasukan Rusia dekat Kiev dimaksudkan untuk meningkatkan rasa saling percaya dan menciptakan kondisi yang diperlukan untuk negosiasi lebih lanjut.

Rincian lebih lanjut akan diumumkan Staf Umum Rusia sekembalinya delegasi Rusia dari Istanbul, tempat negosiasi berlangsung.

Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan operasi militer khusus ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Keputusan  itu puncak dari kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Ukraina mematuhi perjanjian Minsk.

Rusia mengakui kedaulatan Republik Donbass di Donetsk dan Lugansk. Protokol yang ditengahi Jerman dan Prancis telah dirancang untuk mengatur status wilayah-wilayah tersebut di dalam negara Ukraina.

Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Secara substansial, negosiator Rusia di Istanbul mengungkapkan mereka telah secara jelas mendengar posisi akhir Ukraina.

Penjelasan disampaikan kepala perunding Rusia Vladimir Medinsky. Dia menambahkan negosiasi bersifat konstruktif.

“Kami telah menerima proposal tertulis dari Ukraina yang mengkonfirmasi kesiapan mereka untuk status netral, non-blok dan non-nuklir,” kata Medinsky.

Ukraina juga berkomitmen tidak memproduksi dan menyebarkan semua jenis senjata pemusnah massal, termasuk senjata kimia dan bakteriologis, dan larangan penggunaan senjata pemusnah massal.

“Begitu juga kehadiran pangkalan militer asing dan pasukan asing di wilayah negara itu," lanjut Medinsky.

Kepala perunding Rusia itu membeberkan poin demi poin proposal yang dibahas bersama delegasi Ukraina.

Di antaranya Ukraina akan menolak gagasan mengembalikan Krimea dan Donbass menggunakan cara militer

Ukraina selanjutnya akan menyajikan daftar negara penjamin yang akan menjamin keamanannya sesudah konflik.

Proposal Ukraina tentang jaminan internasional untuk keamanannya tidak termasuk wilayah Donbass dan Krimea.

Kiev tidak akan mengizinkan pasukan asing atau pangkalan militer asing dikerahkan di wilayahnya tanpa persetujuan eksplisit dari semua negara penjamin.

Hal yang sama berlaku untuk mengadakan latihan militer. Delegasi Ukraina mengusulkan untuk menjadikan anggota tetap Dewan Keamanan PBB, serta Jerman, Kanada, Polandia, Israel, dan Turki sebagai negara-negara penjamin yang akan menjamin keamanan Ukraina.

Medinsky menjelaskan posisi Kiev akan ditinjau Moskow dan disampaikan kepada Presiden Vladimir Putin.

Setelah itu, Kremlin akan memberikan tanggapannya tentang apakah mereka setuju untuk memasukkan proposisi Kiev dalam kesepakatan akhir antara Rusia dan Ukraina.

Medinsky mengatakan delegasi Rusia akan segera meninggalkan Istanbul dan negosiasi lebih lanjut antara Ukraina dan Rusia akan dilanjutkan melalui konferensi video.

Kepala perunding Rusia juga mengumumkan rencana Moskow mengambil langkah-langkah de-eskalasi militer dan politik.

De-eskalasi militer akan mengambil bentuk "pengurangan signifikan" kegiatan militer di arah Kiev dan Chernigov.

Langkah de-eskalasi politik menunjukkan kemungkinan pertemuan pribadi antara Presiden Rusia dan Ukraina pada tahap persetujuan awal dari versi final perjanjian.

Medinsky, pada gilirannya, mengatakan Presiden Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky dapat membahas rincian politik dari perjanjian ketika mereka bertemu inisialisasi perjanjian pengakhiran konflik.(Tribunnews.com/RussiaToday/Sputniknews/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini