News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

NATO Perkirakan Hingga 15.000 Tentara Rusia Tewas dalam Invasi, Mengapa Angkanya Bisa Begitu Tinggi?

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi Ukraina membawa mayat dari sebuah bangunan perumahan lima lantai yang sebagian runtuh setelah penembakan di Kyiv pada 18 Maret 2022, ketika tentara Rusia mencoba mengepung ibukota Ukraina. NATO memperkirakan jumlah tentara Rusia yang tewas dalam invasi Ukraina mencapai 15.000, mengapa angka itu bisa sangat tinggi? Berikut penjelasannya

"Tetapi di Ukraina, kita berhadapan dengan perang mekanis berintensitas tinggi di mana Anda memiliki sejumlah besar kendaraan, sejumlah besar personel, banyak dukungan udara yang bertabrakan pada saat yang sama, di semua tempat. Ini terus menerus, di seluruh tempat."

Alasan lain dari banyaknya korban, kata Saideman, adalah strategi Rusia yang buruk.

"Rusia sama sekali tidak mempersiapkan medan perang," katanya.

"Mereka tidak melakukan banyak hal yang biasanya dilakukan oleh doktrin Amerika/NATO, yaitu mengambil sebanyak mungkin kemampuan anti-pesawat, mengenai node komando."

"Fakta bahwa orang Ukraina masih memiliki kekuatan, mereka masih memiliki Internet, mereka masih memiliki komunikasi berarti lebih mudah bagi orang Ukraina untuk membuat keputusan yang cerdas dan mengomunikasikannya secara efektif."

Saideman mengatakan layanan medis militer Rusia juga di bawah standar, yang berkontribusi pada tingkat kematian.

Laporan dari Ukraina menunjukkan petugas medis Rusia tidak menangani kasus radang dingin dengan benar, bersama dengan cedera yang lebih serius.

Dan karena tidak ada pemboman pra-invasi, katanya, wilayah udara di atas Ukraina tetap diperebutkan.

Pasukan Ukraina berhasil menembak jatuh helikopter yang mungkin membawa tentara yang terluka kembali dari depan.

Maloney mengatakan keadaan militer Rusia yang buruk telah meninggalkan pasukan di darat dengan peralatan yang tidak memadai.

"Mereka tidak peduli dengan personel mereka, kendaraan mereka tidak dilengkapi untuk melindungi orang-orang mereka."

"Mereka tidak seperti kendaraan kami dengan sistem pencegah kebakaran dan sebagainya," katanya.

"Saya belum pernah melihat ambulans lapis baja sepanjang perang ini."

"Kami memilikinya, tetapi saya belum pernah melihat ambulans lapis baja sama sekali."

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini