Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan dalam pidato videonya bahwa tidak ada kompromi untuk kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.
Pernyataan ini disampaikan untuk menanggapi negosiasi antara delegasi Ukraina dan Rusia.
"Tentu saja, Ukraina bersedia untuk bernegosiasi dan akan melanjutkan proses negosiasi, itu benar-benar tergantung pada kita. Kita berharap untuk mendapatkan hasilnya," kata Zelenskyy.
"Harus ada keamanan nyata bagi kita, untuk negara kita, untuk kedaulatan, untuk rakyat kita. Pasukan Rusia harus meninggalkan wilayah pendudukan, kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina harus dijamin," ujarnya.
"Tidak ada kompromi pada kedaulatan dan integritas teritorial kita, ini adalah prinsip yang jelas, ini adalah visi yang jelas tentang kemungkinan hasilnya," lanjut Zelenskyy.
Baca juga: Pasukan Khusus Rusia Tangkap Nasionalis Ukraina yang Siksa Tentara Rusia
Dikutip dari laman Ukrinform, Rabu (30/3/2022), dalam pidatonya, ia menekankan bahwa sinyal yang didengar dari platform negosiasi bisa saja dianggap positif.
"Namun mereka (Rusia) tidak membungkam ledakan peluru pasukannya," jelas Zelenskyy
Menurutnya, Ukraina dapat melihat semua risiko dan tidak akan mempercayai kata-kata Rusia.
Zelenskyy juga menyampaikan kepada pengguna media sosial yang secara aktif membahas mengenai potensi risiko dari apa yang diumumkan delegasi Ukraina untuk mengatur situasi militer.
Baca juga: Rusia Lancarkan Serangan Udara ke Gedung Pemerintah di Mykolaiv Ukraina, 12 Tewas dan 33 Terluka
"Saya ingin mengingatkan satu hal, kita hidup di negara demokrasi dan berjuang untuk kebebasan kita, untuk kebebasan bagi rakyat kita. Oleh karena itu, setiap keputusan yang penting bagi semua rakyat kita, harus dibuat bukan oleh satu orang atau sekelompok orang dengan pandangan politik apapun, namun oleh semua rakyat kita, orang-orang bijak Ukraina," kata Zelenskyy.
Sebelumnya perundingan yang dilakukan Ukraina dan Rusia di Istanbul, Turki menunjukkan hal positif.
Moskow berjanji akan menghentikan aktivitas militer ke Kiev dan Chernihiv.
Baca juga: Pasukan Rusia Lancarkan Serangan di Wilayah Lugansk, 20 Blok Apartemen Hancur
Dalam pertemuan lanjutan yang digelar, Selasa (29/3/2022), kedua pihak sepakat mulai menyusun perjanjian menuju perdamaian.