Seperti diketahui, pada Selasa (29/3/2022), para pejabat Rusia mengatakan, pasukan mereka akan mengurangi kegiatan militer di sekitar Kyiv dan Chernihiv.
"Untuk meningkatkan rasa saling percaya dan menciptakan kondisi yang diperlukan untuk negosiasi lebih lanjut dan mencapai tujuan akhir untuk menyetujui dan menandatangani kesepakatan."
"Keputusan dibuat untuk secara radikal, dengan margin besar, mengurangi aktivitas militer di arah Kyiv dan Chernihiv," kata Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin.
Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan mengatakan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron melalui telepon pada Selasa malam bahwa penembakan di Mariupol hanya akan berhenti ketika pasukan Ukraina menyerah.
Namun, Rusia setuju pada hari Rabu untuk menghentikan pertempuran di kota untuk mengizinkan warga sipil pergi.
Pada hari Kamis, Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan bahwa pemerintah Ukraina mengirim 45 bus ke Mariupol dari Zaporizhzhia untuk mengevakuasi penduduk di kota itu.
(Tribunnews.com/Maliana)
Berita lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina