News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sri Lanka Alami Krisis: Pemadaman Listrik Diberlakukan 13 Jam, Rumah Sakit Berhenti Beroperasi

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang yang menunggu untuk membeli minyak tanah untuk memasak menghentikan lalu lintas di sepanjang jalan utama di Kolombo pada 22 Maret 2022, setelah sebuah stasiun bahan bakar kehabisan minyak tanah. - Sri Lanka memerintahkan pasukan ke pompa bensin pada 22 Maret ketika protes sporadis meletus di antara ribuan pengendara yang mengantri setiap hari untuk mendapatkan bahan bakar yang langka. (Photo by Ishara S. KODIKARA / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Sri Lanka mengumumkan pemadaman listrik 13 jam setiap hari secara nasional mulai Kamis (31/3/2022).

Di sisi lain, banyak rumah sakitĀ  yangmenangguhkan operasional setelah kehabisan obat-obatan ketika krisis ekonomi melanda.

Dilansir Al Jazeera, negara di kawasan Asia Selatan berpenduduk 22 juta orang itu berada dalam krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekaan pada tahun 1948.

Kondisi ini dipicu oleh kekurangan mata uang asing untuk membayar bahkan untuk impor yang penting.

Lebih lanjut, regulator listrik negara bagian mengatakan akan memperpanjang pemadaman listrik 10 jam pada Rabu (30/3/2022) dengan tiga jam lagi dari Kamis serta memberlakukan pemadaman nasional bergilir selama 13 jam.

Baca juga: 2 Surat Kabar Utama Sri Lanka Tangguhkan Edisi Cetak karena Kekurangan Kertas

Orang-orang yang menunggu untuk membeli minyak tanah untuk memasak menghentikan lalu lintas di sepanjang jalan utama di Kolombo pada 22 Maret 2022, setelah sebuah stasiun bahan bakar kehabisan minyak tanah. - Sri Lanka memerintahkan pasukan ke pompa bensin pada 22 Maret ketika protes sporadis meletus di antara ribuan pengendara yang mengantri setiap hari untuk mendapatkan bahan bakar yang langka. (Photo by Ishara S. KODIKARA / AFP) (AFP/ISHARA S. KODIKARA)

Negara kepulauan di Samudera Hindia itu telah mengalami penjatahan listrik yang parah sejak awal bulan.

Pihak terkait mengatakan peningkatan pemadaman listrik sebelumnya dari tujuh jam menjadi 10 jam diberlakukan karena tidak ada bahan bakar untuk pembangkit listrik tenaga panas.

"Lebih dari 40 persen listrik Sri Lanka dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga air, tetapi sebagian besar reservoir hampir habis karena tidak ada hujan," kata para pejabat.

RS Hentikan Kegiatan Operasional

Lebih jauh, setidaknya dua rumah sakit melaporkan menangguhkan kegiatan operasi.

Sebab mereka kekurangan pasokan medis vital, anestesi, dan bahan kimia untuk melakukan tes diagnostik.

Rumah Sakit Nasional Sri Lanka mengatakan telah menghentikan tes diagnostik rutin.

Seorang pejabat menambahkan, fasilitas tersebut terus menerima pasokan listrik dari jaringan nasional.

Regulator kelistrikan negara itu telah mendesak lebih dari 1 juta pegawai pemerintah untuk bekerja dari rumah guna menghemat bahan bakar.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini