Anggaran pertahanan Indonesia untuk tahun 2021 mencapai US $ 9,2 miliar, meningkat dari alokasi tahun 2020 yang dimulai dari $ 9,3 miliar dan turun menjadi $ 8,7 miliar karena tekanan fiskal dari pandemi.
Pengeluaran tahun 2021 termasuk $ 3 miliar untuk modernisasi militer.
Hindari sanksi AS
Sementara itu, dengan batalnya kesepakatan senilai $ 1,1 miliar untuk memboyong Sukhoi Su-35 buatan Rusia tersebut, menunjukkan pemerintah Indonesia melalui Menhan RI Prabowo Subianto memutuskan untuk tidak mengambil risiko terkena sanksi AS.
Presiden AS Donald Trump menandatangani Undang-Undang Melawan Musuh Amerika Melalui Sanksi (CAATSA) pada pertengahan 2017, tiga tahun setelah pemerintahan Barack Obama memperkenalkan undang-undang untuk menghukum Rusia atas invasi dan aneksasi Krimea dari Ukraina.
Jerman Was-was Hadapi Rudal Iskander Rusia
Pemerintah Jerman berancang-ancang membeli sistem pertahanan rudal dari Israel atau Amerika Serikat untuk memperkuat pertahanan mereka termasuk dari ancaman rudal Iskander Rusia di Kaliningrad.
Kepala Pertahanan Jerman Eberhard Zorn mengatakan, serangan rudal Iskander Rusia dapat mencapai hampir ke seluruh wilayah Eropa, dan saat ini tidak ada perisai pertahanan rudal untuk melindungi Jerman dari ancaman ini.
“Israel dan Amerika memiliki sistem seperti itu. Mana yang kita pilih? Akankah kita berhasil membangun sistem pertahanan rudal secara keseluruhan di NATO? Ini adalah pertanyaan yang perlu kita jawab sekarang,” kata Zorn dalam sebuah wawancara, yang dikutip dari situs Reuters.com.
Zorn tidak memberikan informasi mengenai nama sistem rudal apa yang akan dibeli Jerman.
Namun kemungkinan besar, sistem rudal yang akan dibeli adalah Aarow 3 yang dibangun oleh Israel Aerospace Industries dan sistem rudal milik AS, THAAD yang diproduksi oleh Raytheon.
Baca juga: Analis Militer Rusia Tak Percaya Armenia Gunakan Rudal Iskander dalam Perang Lawan Azerbaijan
Sebelumnya pada tahun 2018, Rusia mengatakan telah mengerahkan rudal Iskandaer ke eksklave Kaliningrad, wilayah Rusia yang terletak di antara Polandia dan Lithuania.
Rudal Iskander menggantikan rudal Scud Soviet dan dua peluru kendalinya dapat menimbulkan hulu ledak konvensional atau nuklir.
Baca juga: Jerman Akan Beli Sistem Pertahanan Rudal Baru dari Israel
Selang beberapa hari setelah Rusia melancarkan serangan ke Ukraina, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan dalam pidatonya, Jerman akan menambah anggaran pengeluaran untuk meningkatkan pertahanan negaranya lebih dari 20 persen, dengan menyuntikan dana hingga 110 miliar dolar AS ke dalam militernya.
Baca juga: Jet Tempur Turki Terjun ke Medan Perang, Armenia Ancam Gunakan Rudal Iskander
Zorn merupakan salah satu pejabat tinggi yang berkonsultasi dengan Scholz mengenai pembelanjaan dana militer ini.