Pejabat pemerintah dalam beberapa hari terakhir fokus pada penutupan celah, yang mungkin bisa digunakan Rusia untuk menghindari sanksi.
Baca juga: Ukraina Menyelidiki 4.684 Dugaan Kejahatan Perang yang Dilakukan Pasukan Rusia
Sanksi targetkan bank terbesar Rusia
Dilansir Npr.org, sanksi AS menargetkan bank-bank terbesar Rusia, keluarga pejabat tinggi Rusia, termasuk anak-anak dewasa Presiden Rusia Vladimir Putin, entitas milik negara, dan setiap investasi baru di Rusia oleh warga negara AS.
BBC menulis, langkah-langkah tersebut merupakan tanggapan atas kekejaman oleh pasukan Rusia di Ukraina, termasuk gambar mayat warga sipil yang tersebar di jalan-jalan Bucha, dekat ibukota Kyiv.
Baca juga: Covid-19 Hingga Perang Rusia Vs Ukraina Jadi Alasan Pemerintah Kembali Kucurkan BSU 2022
Berikut sanksi AS yang diumumkan oleh Gedung Putih:
1. Langkah-langkah ekonomi untuk melarang investasi baru di Rusia
2. Sanksi keuangan yang berat terhadap bank swasta terbesar Rusia, Alfa Bank, dan lembaga keuangan terbesarnya, Sberbank
3. Sanksi terhadap perusahaan milik negara besar yang kritis
4. Sanksi terhadap pejabat pemerintah Rusia dan anggota keluarga mereka
Baca juga: Tentara Wanita Ukraina yang Jadi Tawanan di Rusia Disiksa dan Dipaksa Ikut Buat Video Propaganda
Inflasi
Kenaikan harga energi, logam, gandum dan jagung yang diproduksi Rusia dan Ukraina "akan meningkatkan tekanan inflasi juga".
Inflasi di AS telah mencapai level tertinggi dalam 40 tahun karena metrik inflasi yang dipantau ketat oleh Federal Reserve melonjak 6,4 persen pada Februari dibandingkan dengan tahun lalu, kenaikan tahun-ke-tahun terbesar sejak Januari 1982.
“Sanksi yang kami berikan pada Rusia mendorong harga energi. Ini adalah harga yang penting untuk dibayar untuk menghukum Rusia atas apa yang dilakukannya di Ukraina,” tambahnya, menggambarkan bagaimana konflik tersebut berdampak pada warga Amerika di dalam negeri.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)